Belajar Mengajar adalah proses yang dilakukan antara pendidik dan peserta didik, kegiatan tersebut bernilai edukatif yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan potensi peserta didik, maka dari itu pendidik diharapkan mampu mendesain pembelajaran yang  mempermudah pecapaian tujuan.
Aunurrahman (2016: 35) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Proses Belajar Mengajar sangat tergantung kepada Pendidik dan Lingkungan belajar. Bagaimana proses Pendidikan ini akan menjadi bermanfaat bagi beserta didik tergantung para pendidik menciptakan proses dan lingkungannya. Dengan demikian SDN Karyasari I melakukan kegiatan pembinaan terhadap guru serta merancang program-program yang dapat menunjang ketercapaian tujuan belajar. Adapun Proses KBM yang dilakukan sekolah SDN Karyasari I harus memiliki prinsip berikut ini yaitu:
Penyusunan perangkat ajar disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan lingkungan dan karakter peserta didik.
Pembelajaran aktif, kreatif, menyenangkan dengan Pembelajaran berpusat pada murid yaitu pembelajaran yang berdiferensiasi.
Hasil belajar yang baik akan dapat dicapai peserta didik melalui sebuah proses yang baik pula. Proses pembelajaran yang baik harus disajikan oleh guru yang memiliki kecakapan dalam kompetensi pedagogik, maka dari itu guru harus selalu aktif dalam upaya peningkatan kompetensi baik yang ada di sekolah maupun kegiatan sejenisnya di luar sekolah. Dalam kegiatan Pusaka Satu Berkarisma profesionalisme dilatih agar guru mampu menyusun perangkat ajar yang lengkap berupa : bahan ajar, metode, media, asesmen, dan melakukan refleksi dalam pembelajaran.
Guru menjadi faktor utama keberhasilan proses pembelajaran, guru harus menguasai berbagai strategi pembelajaran agar proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan mampu menggali potensi peserta didik. Pembelajaran berpusat pada murid dengan pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu strategi yang dikembangkan oleh guru SDN Karyasari I agar potensi peserta didik tergali dengan baik dan dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya.Â
Selain strategi pembelajaran, penataan  kelas  dan  sekolah  memiliki  peran yang cukup penting agar suasana pembelajaran lebih kondusif. Penataan kelas selain agar kelas kelihatan lebih indah juga merupakan upaya untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Penataan (display) ruang kelas menurut Usep Saepudin, antara lain:
Keleluasaan gerak (berkegiatan), komunikasi mudah dilakukan tanpa gangguan kebisingan.
Visibilitas (keleluasaan pandangan, tidak silau dan terhalang).
Aksesbilitas, dengan kata lain segala sesuatu mudah untuk diakses.
Fleksibilitas  agar  guru dan murid dapat menjalankan aktifitas dengan lancar.
Kecukupan cahaya (tanpa harus menggunakan lampu di siang hari) dan sirkulasi udara yang memadai.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!