3. Hasil dan Pembahasan
Study case
Mahasiswa A pulang kuliah bersama temannya naik motor. Karena terburu-buru, dia tidak sengaja terjatuh dari motornya. Motor tersebut roboh dan menimpa bagian pergelangan kakinya (ankle), Sehingga menimbulkan sakit yang sangat hebat hingga membuatnya tidak bisa berdiri.
Teman-temannya yang melihat kejadian tersebut segera membantunya dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setibanya di rumah sakit, Mahasiswa A diperiksa oleh dr. B. Berdasarkan gejala dan bagaimana cedera itu terjadi, dr. B mencurigai bahwa Mahasiswa A mungkin mengalami fraktur atau dislokasi di pergelangan kakinya.
Untuk memastikan diagnosis, dr. B menyarankan pemeriksaan rontgen pada pergelangan kaki Mahasiswa A, dengan menggunakan proyeksi ankle AP dan Lateral. Menindaklanjuti diagnosis dr. B, Radiografer melakukan prosedur pencitraan (rontgen) sesuai yang telah di instruksikan dr B.
Fraktur pada ankle dapat memberikan dampak yang signifikan pada struktur ankle joint, terutama mempengaruhi stabilitas yang diberikan oleh struktur osso ligamen seperti ligamen deltoid. (Fraig et al., 2023) Fraktur ankle yang paling umum seperti, fraktur bimalleolar, yang melibatkan malleoli lateral dan medial, sehingga menyebabkan ketidakstabilan karena kerusakan ligamen. (Garcia` et al., 2023)
Ketika kita melihat citra pada ankle normal dan yang mengalami fraktur menggunakan proyeksi AP dan lateral, hasilnya bisa berbeda karena kedua tampilan ini memiliki akurasi dan sensitivitas yang berbeda. Penelitian yang membandingkan citra radiografi pada ankle menemukan bahwa gambar AP dan lateral hampir sama akurat dan spesifiknya dengan set 3-view standar (AP/mortise/lateral). Namun, jika hanya menggunakan pandangan mortise dan lateral, hasilnya kurang akurat dan sensitif, sehingga kemungkinan fraktur tidak terdeteksi. Maka penggunaan proyeksi AP dan lateral ini dianggap tepat dan cukup akurat dalam mendeteksi fraktur pada ankle. (Abouasally et al., 2022)
Penggunaan proyeksi ankle AP dan Lateral dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai jenis cedera pada ankle, termasuk fraktur, dislokasi, dan efusi sendi yang terkait dengan patologi sendi lainnya. (Bontrager, 2014)
Pemeriksaan Ankle dengan Proyeksi AP