Oleh Rida Khoerunnisa
(Mahasiswi 5D Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung)
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan merupakan kebutuhan utama dalam sistem pendidikan modern, termasuk di Sekolah Islam Terpadu (SIT). Namun, pengelolaan keuangan yang tidak transparan masih sering ditemukan, menimbulkan ketidakpercayaan publik. SIT diharapkan dapat menjadi model tata kelola keuangan yang baik melalui penerapan prinsip akuntabilitas, audit berkala, dan sistem pendanaan yang terencana.Â
Kendati demikian, implementasi ini sering menghadapi kendala, seperti kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dan sistem pelaporan yang kurang memadai. Artikel ini bertujuan mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam mempertanggungjawabkan manajemen keuangan SIT untuk mendukung keberlanjutan institusi pendidikan ini.
Salah satu unsur utama dalam mempertanggungjawabkan manajemen keuangan SIT adalah penerapan prinsip akuntabilitas. SIT diwajibkan menyusun pelaporan keuangan yang transparan, sesuai dengan RAPBS yang telah disetujui.Â
Pelaporan ini minimal diaudit secara internal setiap semester untuk memastikan akurasi data dan mencegah penyalahgunaan dana. Prinsip akuntabilitas ini tidak hanya membangun kepercayaan masyarakat tetapi juga menjamin penggunaan dana yang tepat sasaran sesuai visi dan misi institusi.
Unsur kedua adalah pengelolaan keuangan berdasarkan perencanaan yang matang dan sistematis. RAPBS menjadi acuan utama dalam semua aktivitas keuangan, termasuk penerimaan, pengeluaran, dan investasi.Â
Evaluasi terhadap usulan investasi juga dilakukan untuk memastikan keamanan serta meminimalkan risiko kerugian. Selain itu, pencatatan transaksi harus dilakukan secara detail dan sistematis, termasuk dari unit usaha yang dimiliki sekolah, sehingga semua data keuangan terdokumentasi dengan baik.
Unsur terakhir adalah kerja sama dan kompetensi sumber daya manusia. Proses pengelolaan keuangan minimal melibatkan dua orang untuk menganalisis keuntungan potensial dan mengevaluasi peluang usaha. Kolaborasi ini bertujuan untuk meminimalkan bias dan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan.Â
Di sisi lain, sekolah perlu memastikan bahwa staf keuangan memiliki kompetensi dalam akuntansi dan manajemen keuangan agar sistem pengelolaan berjalan profesional dan akuntabel.
Kesimpulan
Manajemen keuangan yang akuntabel dan transparan merupakan pondasi utama keberhasilan Sekolah Islam Terpadu. Unsur-unsur penting, seperti penerapan prinsip akuntabilitas, pengelolaan keuangan berbasis perencanaan, dan kolaborasi antarstaf keuangan, harus diterapkan secara konsisten.Â
Dengan memperhatikan unsur-unsur ini, SIT dapat menjaga kepercayaan publik, meningkatkan efisiensi penggunaan dana, dan memastikan keberlanjutan institusi pendidikan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diusungnya.