Mohon tunggu...
Rida Khoerunnisa
Rida Khoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Konten seputar dunia pendidikan melalui penemuan-penemuan baik hasil studi pustaka maupun studi lapangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur-Unsur Penting dalam Mempertanggungjawabkan Manajemen Keuangan Sekolah Islam Terpadu

20 November 2024   20:32 Diperbarui: 20 November 2024   20:56 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Rida Khoerunnisa
(Mahasiswi 5D Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung)

Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan merupakan kebutuhan utama dalam sistem pendidikan modern, termasuk di Sekolah Islam Terpadu (SIT). Namun, pengelolaan keuangan yang tidak transparan masih sering ditemukan, menimbulkan ketidakpercayaan publik. SIT diharapkan dapat menjadi model tata kelola keuangan yang baik melalui penerapan prinsip akuntabilitas, audit berkala, dan sistem pendanaan yang terencana. 

Kendati demikian, implementasi ini sering menghadapi kendala, seperti kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dan sistem pelaporan yang kurang memadai. Artikel ini bertujuan mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam mempertanggungjawabkan manajemen keuangan SIT untuk mendukung keberlanjutan institusi pendidikan ini.

Salah satu unsur utama dalam mempertanggungjawabkan manajemen keuangan SIT adalah penerapan prinsip akuntabilitas. SIT diwajibkan menyusun pelaporan keuangan yang transparan, sesuai dengan RAPBS yang telah disetujui. 

Pelaporan ini minimal diaudit secara internal setiap semester untuk memastikan akurasi data dan mencegah penyalahgunaan dana. Prinsip akuntabilitas ini tidak hanya membangun kepercayaan masyarakat tetapi juga menjamin penggunaan dana yang tepat sasaran sesuai visi dan misi institusi.

Unsur kedua adalah pengelolaan keuangan berdasarkan perencanaan yang matang dan sistematis. RAPBS menjadi acuan utama dalam semua aktivitas keuangan, termasuk penerimaan, pengeluaran, dan investasi. 

Evaluasi terhadap usulan investasi juga dilakukan untuk memastikan keamanan serta meminimalkan risiko kerugian. Selain itu, pencatatan transaksi harus dilakukan secara detail dan sistematis, termasuk dari unit usaha yang dimiliki sekolah, sehingga semua data keuangan terdokumentasi dengan baik.

Unsur terakhir adalah kerja sama dan kompetensi sumber daya manusia. Proses pengelolaan keuangan minimal melibatkan dua orang untuk menganalisis keuntungan potensial dan mengevaluasi peluang usaha. Kolaborasi ini bertujuan untuk meminimalkan bias dan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan. 

Di sisi lain, sekolah perlu memastikan bahwa staf keuangan memiliki kompetensi dalam akuntansi dan manajemen keuangan agar sistem pengelolaan berjalan profesional dan akuntabel.

Kesimpulan
Manajemen keuangan yang akuntabel dan transparan merupakan pondasi utama keberhasilan Sekolah Islam Terpadu. Unsur-unsur penting, seperti penerapan prinsip akuntabilitas, pengelolaan keuangan berbasis perencanaan, dan kolaborasi antarstaf keuangan, harus diterapkan secara konsisten. 

Dengan memperhatikan unsur-unsur ini, SIT dapat menjaga kepercayaan publik, meningkatkan efisiensi penggunaan dana, dan memastikan keberlanjutan institusi pendidikan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diusungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun