Mohon tunggu...
Rico Rafly
Rico Rafly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya seorang Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahayu

24 Maret 2024   15:29 Diperbarui: 24 Maret 2024   16:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Ujarku sambil ketakutan dan kaget akan situasi yang terjadi)

"Baik,kalau begitu mayat sedang di indentifikasi oleh tim forensik pusat. Terimakasih atas bantuannya."

"Baik pak,saya juga sangat bersyukur mayatnya bisa di temukan,dan saya sangat minta tolong kepada bapak untuk mengusut kasus ini"

"Pasti akan saya usut dan sementara pak Andi akan menjadi buronan."

Setelah kejadian itu,pak Andi dan keluarga tidak pernah pulang kerumahnya. Tetapi,seketika Cahayu datang kepadaku.

"Matur sembah nuwon nggeh mas,sudah membantu saya menemukan mayat saya."

"Sebenarnya,apa yang telah terjadi Cahayu? Apakah ada hubungannya dengan pak Andi?"

"Sebenarnya,saya selama hidup tinggal dengan ibu saya. Kami tinggal berdua dan kebetulan ayah saya adalah pak Andi. Ayah saya berselingkuh dan meninggalkan kami. Sudah 2 tahun,ayah pergi ke luar kota meninggalkan kami. Desas-desus warga bahwa ayah sudah kembali ke kampung,saya pikir akan menemui kami ternyata dia tinggal dengan istri barunya. Bahkan,dia sudah memiliki keluarga kecil baru. Aku mengumpulkan tekad untuk menghampiri ayahku,dan menuntut akan tanggung jawab keluarga kami. Tapi,tidak selang beberapa hari ibu meninggal karena penyakit kanker yang sudah di idapnya selama ini. Aku hanya bisa menangis terpukul akan kehilangan keluarga  satu-satunya yang aku sayangi. Rasa benci pun,mulai menguasai diriku. Aku pergi kerumah ayah,tanpa sepengetahuannya. Dia berusaha menghalangiku,karena istri mudanya tidak tahu bahwa dia sudah memiliki keluarga. Aku berusaha memberitahu istrinya,tetapi kejadian tragis terjadi kepada diriku. Sebuah golok menyayat leherku,seketika aku hanya melihat darah yang keluar deras dan kehilangan kesadaran. Jadi,itu lah kisah sebenarnya mas."

(Aku kaget campur emosi sambil menyimak cerita kejadian dari Cahayu)

"Sungguh biadab manusia itu!,aku akan pastikan Cahayu,bahwa dia akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Sekarang,aku harap kamu bisa beristirahat dengan tenang di alam sana iya"

"Matur sembah nuwon nggeh mas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun