Mohon tunggu...
Rico Ricardo Lumban Gaol
Rico Ricardo Lumban Gaol Mohon Tunggu... Penulis - Energi terbarukan bukanlah energi alternatif, melainkan jawaban dari kerisauan kedepannya

SEO Expert bidang Energi Terbarukan 2022 Kegiatan sehari-hariku masuk keluar wilayah 3T mendampingi wilayah-wilayah yang belum tersentuh listrik PLN samasekali. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

ASI Itu Energi Terbarukan Loh Bund, Sufor Hanya Energi Alternatif Bukan Utama!

11 Oktober 2022   11:41 Diperbarui: 11 Oktober 2022   14:20 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pribadi anak saya, Ilustrasi Asi Eksklusif ibarat energi terbarukan (Dokpri)

Tidak cukup sampai disitu, ternyata bundanya sulit melepas ASI dari anaknya, akhirnya baru bisa lepas di usia ke 3 tahun. Dan sampai saat itu ASI bundanya masih juga ada dan keluar selama bayinya menyedot. Di samping itu, ajaibnya sekalipun ASI sudah dilepas, tapi bayinya tidak begitu tertarik dengan sufor.

Kami pernah coba dan ganti-ganti merk, sempat betah dengan 1 merk yang harganya minta ampun. Bayinya mau bahkan minta nambah terkadang. Tapi ternyata tidak bertahan lama. Sekarang di usianya menuju 4 tahun, anak kami ikut susu yang diminum bapaknya, bahkan minum kopi juga haha (jangan ditiru, kami rasa ini tidak baik).

Kesimpulannya

Baik ASI maupun Sufor itu terletak pada pilihan bunda dan bapaknya ya. Namun untuk diketahui, ASI itu sudah dirancang sesuai kebutuhan anak selama 9 bulan di dalam rahim bundanya.

Sementara sufor itu formula umum yang mendekati formula ASI manusia. Tidak pernah bisa sama, karena ASI itu karya Maha Pencipta sedangkan Sufor itu karya mesin buatan manusia sekalipun sekarang sudah banyak metode dari produk sufor mendekati kebutuhan bayi, hanya saja harganya sangat tinggi terutama jika dibandingkan dengan saya yang pendapatannya setara UMR.

Sekali lagi, saya tidak menyalahkan bunda yang memilih memberikan sufor dibanding ASI Eksklusif, tetapi bunda dan bapak bisa menjadikan tulisan saya ini sebagai pertimbangan kedepannya.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun