Mohon tunggu...
Rico Simanjuntak
Rico Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Penggerak Pangan Lokal Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Pertanian Butuh Orang 'Gila'

9 Oktober 2016   09:53 Diperbarui: 4 April 2017   17:27 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini dapat berjalan karena melibatkan pemuda yang SDM nya paham dan sadar akan nilai-nilai sosial-budaya, lingkungan dan agama. Dengan konsep ini, India mampu membangun lumbung pangan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.

Upaya-upaya ini tentunya memunculkan perdebatan keras, bahkan sebagian besar pastinya tidak setuju. Orang yang menawarkan konsep tersebut dianggapnya orang ‘gila’. Tapi mereka lupa akan fakta di atas, sehingga konsep tersebut tidak sekedar ide. Oleh karena itu, apabila beberapa konsep dasar ini dilakukan pemerintah, maka pembangunan pertanian dapat memanusiakan petani, menghidupkan nilai-nilai luhur bangsa dan terciptanya keseimbangan maupun hubungan simbiosis mutualisme antara manusia dengan lingkungan. Tak heran, pertanian akan memberikan pendapatan yang begitu besar bagi negara tanpa memprioritaskan pembangunan sektor lain.

Faktanya, berdasarkan data KPPU (2016), nilai bisnis perunggasan dari hulu ke hilir sangat fantastis yakni sekitar Rp 450 trilyun per tahun. Nilai bisnis perunggasan ini melebihi nilai bisnis migas di Indonesia. Ini baru satu komoditas pertanian, belum lagi dengan kopi, sawit, coklat dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun