Mohon tunggu...
Ricky Santoso
Ricky Santoso Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jaringan Permanen Masih Meristematik

25 September 2017   19:19 Diperbarui: 25 September 2017   19:27 6701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo para pembaca kompasiana sekalian! Pernah nggak sih kalian punya pohon terus ditebang. Nah, beberapa tahun setelah ditebang, tumbuh lagi sebuah pohon dari tunggul pohon bekas tebangan tersebut? Penulis mempunyai sebuah pohon belimbing di halaman belakang rumah. Pohon belimbing itu sangt besar, hingga sudah menghalangi pemandangan halaman belakang saya. 

Keluarga saya sebenarnya juga tidak terlalu suka maka buah belimbing, termasuk saya. Akhirnya keluarga saya memustuskan menebang pohon tersebut. Pohon tersebut ditebang hampir rata dengan tanah, dengan sedikit tunggul pohon yang mencuat. Beberapa bulan kemudian, tumbuh ranting-ranting kecil dan daun. Kemudian, ranting tersebut tumbuh dan membentuk pohon yang hampir serupa dengan pendahuunya. Kok bisa begitu ya? apa masih ada sisa-sisa kehidupan di dalam pohon yang sudah ditebang tersebut?

Kali ini kita bakalan ngebahas tentang jaringan pada tumbuhan. Setelah sebelumnya saya sudah membahas mengenai sel, kali ini kita masuk ke dalam bagian yang lebih kompleks lagi yaitu jaringan.

www.slideshare.net
www.slideshare.net
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Pada masa-masa pembentukan awal, semua sel akan bersifat (melakukan pembelahan), akan tetapi pada tahap berikutnya, sel-sel meristem ini ada yang bertumbuh dan meiliki fungsi tertentu (spesialisasi) sehingga sel-sel itu tidak dapat membelah lagi. Kumpulan sel-sel yang tidak dapat membelah lagi dan punya spesialisasi tersebut bernama jaringan dewasa. Sehingga secara garis besar, jaringan dapat dibagi menjadi 2 jenis, jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen

Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya masih aktif melakukan pembelahan, sehingga jaringan terjadi pertambahan volume. Jaringan meristem memiliki ciri aktif membelah, banyak sitoplasma, ukuran sel kecil, nukleus besar (karena menyimpan DNA), organel lain seperti vakuola kecil bahkan tidak ada. 

Berdasarkan letaknya dalam tubuh, jaringan meristem dapat dibagi menjadi 3, yaitu meristem apikal, meristem interkaler, dan meristem lateral. Meristem apikal merupakan jaringan yang terdapat pada ujung batang dan akar. Meristem interkalar merupakan jaringan yang terdapat diantara jaringan dewasa. Sedangkan meristem lateral merupakan jaringan yang terdapat di korteks batang.

Berdasarkan asal terbentuknya, jarinngan meristem dapat dibedakan menjadi 2 jenis,  yaitu jaringan meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer merupakan jaringan yang memiliki sel yang masih aktif membelah. Pada umunya jaringan ini terdapat di ujung-ujung. Jaringan ini bertanggung jawab untuk pertumbuhan primer, yaitu pertambahan panjang pada batang dan akar. Sedangkan meristem sekunder merupakan jaringan yang memiliki sel-sel dewasa yang sifatnya berubah menjadi meristematik. Jaringan ini bertanggung jawab untu pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan ke samping, biasanya terjadi pada batang dan akar. Salah satu contohnya adalah kambium, lapisan sel-sel yang masih aktif di antara pembuluh xilem dan floem pada tanaman dikotil.

Setelah mengetahui tentang jaringan meristem, langsung saja kita masuk ke jaringan permanen/dewasa. Jaringan permanen merupakan jaringan yang berasal dari hasil pembelahan sel-sel meristem yang kemudian terdiferensiasi dan memiliki bentuk sesuai dengan fungsi jaringannya. Jadi, pada dasarnya jaringan permanen berupa jaringan yang sudah tidak dapa membelah lagi (nonmeristematik). 

Jaringan permanen sendiri dibagi menjadi 4, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan vaskuler, dan jaringan gabus (felogen). Jaringan pelindung itu berupa jaringan epidermis yang tersusun dari sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan, sehingga dinamakan jaringan pelindung. Jaringan ini dapat berkembang dan dimodifikasi menjadi alat-alat tambahan lain (derivat). Jaringan dasar merupakan jaringan yang terbentuk dari berbagai bentuk morfologi. Jaringan ini bertanggung jawab dalam bentuk morfologi tumbuhan. Jaringan dasar sendiri terdiri dari 2 macam, jaringan pengisi/parenkim dan jaringan penyokong. Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang dapat dijumpai hampir diseluruh tubuh tumbuhan. Sedangkan jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang hanya menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Berdasarkan sifatnya, jaringan ini dibagi menjadi 2 macam, jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan jaringan sklerenkim berupa sel-sel mati. Kemudian jaringan pengangkut, jaringan pengangkut adalah jaringanyang berfungsi mengangkut air dan mineral serta hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut ada 2 macam, xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Jaringan terakhir, jaringan gabus merupakan jaringan yang berfungsi dalam perlindungan agar jaringan yang berada dibawah nya tidak kehabisan air. Tersusun oleh sel - sel yang mati dan hidup. Jaringan gabus terbentuk oleh Kambium Gabus (Felogen) yang terletak di bawah epidermis. Aktivitas kambium gabus kearah luar menghasilkan Lapisan Gabus (Felem) yang tersusun oleh sel-sel mati, dan kearah dalam menghasilkan Parenkim Gabus (Feloderm) yang tersusun oleh sel-sel hidup.

Nah, sekarang setelah kita tahu dulu apa itu jaringan pada tumbuhan dan jenis-jenisnya. Saya mau membahas topik kali ini, bisa tidak jaringan permanen menjadi meristematis kembali. Pada dasarnya, jaringan permanen merupakan jaringan meristem yang kemudian berdiferensiasi mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fungsinya. Dengan kata lain, pada umumnya jaringan parenkim yang terdiri dari jaringan epidermis, dasar, vaskuler, dan gabus tidak dapat bersifat meristematis lagi, bertumbuh, atau aktif berkembang.

/play.google.com
/play.google.com
Pada awalnya, teknik kultur jaringan ini sudah dikenal sejak tahun 1898 yang dipopulerkan oleh botanis Austria, Gottlieb Haberlandt. Beliau menemukan bahwa jika tumbuhan diambil sebagian jaringan meristemnya dan ditanam dengan medium nutrien terkontrol akan bertumbuh menjadi tumbuhan utuh. Tapi ia hanya dapat menemukan teknik kultur jaringan dengan eksplan jaringan meristem yang kemudian dikenal dengan nama meristem culture.

Namun, pada tahun 1969, F.C. Steward mengadakan eksperimen dengan cara mengambil 1 sel empulur wortel, lalu menumbuhkannya menjadi satu tanaman utuh. Hal ini dikenal dengan nama kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik untuk memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman (akar, batang, daun, dll), lalu diletakkan pada media buatan yang kaya nutrisi secara aseptik dan dalam wadah tertutup yang transparan dengan suhu tertentu. Dalam hal ini kita ketahui bahwa empulur merupakan jaringan permanen, yaitu jaringan parenkim penimbun yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Selain itu, percobaan yang dilakukan oleh dosenbiologi.com menguji coba teknik kultur jaringan dengan mengambil jaringan floem pada tanaman wortel pada akarnya. Kemudian dipotong-potong seberat 20 mg, lalu ditanam dalam medium bernutrien. Ketika sel-sel floem mulai membelah, terbentuklah kalus. Kalus merupakan kumpulan sel yang terdiri dari sel-sel jaringan awal yang aktif membelah, tetapi belum terdiferensiasi. Kemudian kalus dipindah ke medium nutrisi. Kemudian kalus tersebut membelah diri dan membentuk embrio. Embrio tersebut kemudian bertumbuh dan membentuk tanaman baru.

www.zonasiswa.com
www.zonasiswa.com
Lalu, mengapa hal yang semacam itu bisa terjadi

Hal tersebut dapat terjadi karena ada yang namanya sifat totipotensi. Sifat totipotensi merupakan kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru yang utuh. Sebenarnya sifat totipotensi disinyalir juga dimiliki oleh kingdom lain termasuk animalia, tetapi penelitian masih minim dilakukan. Nah, ternyata disebutkan bahwa setiap sel yang ada di tumbuhan mempunyai sifat totipotensi ini, tidak peduli apakah ia berupa sel meristem bahkan sel permanen asalkan jaringan itu tersusun dari sel hidup. 

Sel hidup artinya dia memiliki nukleus dan sitoplasma. Sehingga tidak peduli sel itu membentuk jaringan apa, bisa jaringan meristem yang masih belum memiliki bentuk dan fungsi tertentu, hingga jaringan permanen yang istilahnya sudah mempunyai jati diri, ada potensi bahwa sebuah sel itu akan dapat bertumbuh dan berkembang membentuk suatu individu. Karena setiap sel hidup pada tumbuhan memiliki potensi genetik layaknya sel zigot yang mampu memperbanyak diri yang kemudian dapat berdiferensiasi menjadi tanaman matang. Namun, perlu digaris bawahi bahwa potensi itu bisa besar, bisa juga kecil. Sel pada jaringan parenkim memiliki totipotensi yang berbeda dengan sel pada jaringan epidermis. 

www.fao.org
www.fao.org
Selain itu, sifat totipotensi tidak hanya bergantung pada jenis apakah sel yang menyusun suatu jaringan, tetapi juga lingkungan yang mendukung besarnya totipotent suatu sel pada suatu jaringan. Pada teknik kultur jaringan misalnya, dibutuhkan kondisi yang memang mendukung untuk sel agar dapat menjadi meristematik kembali, seperti pengaruh suhu, cahaya, zat hara/nutrisi, dll.

Untuk lebih memahamu, saksikan video berikut dalam bahasa Inggris


Lalu jaringan permanen manakah yang masih berisikan sel hidup? Jaringan epidermis terdiri dari sel hidup, lalu jaringan pengisi/parenkim, jaringan pengangkut floem, dan jaringan gabus feloderm. Jaringan-jaringan hidup itulah yang memiliki potensi menjalankan genetik untuk mempunyai sifat totipotensi. Jadi, secara umum dapat disimpukan bahwa semua jaringan yang berisikan sel hidup dapat bersifat mersitematis, pada keadaan tertentu. 

Nah, pernyataan mengenai jaringan permanen yang masih dapat melakukan pembelahan juga didukung oleh fakta bahwa kambium yang merupakan sel-sel dewasa, memiliki tanggung jawab untuk melakukan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan ke arah samping, menyebabkan pertambahan diameter batang. Fungsi kambium lainnya adalah membentuk jaringan vaskuler. Aktivitas kambium ke arah dalam membentuk pembuluh kayu xilem, sedangkan ke arah luar membentuk pembuluh tapis floem. Jadi, meskipun kambium yang merupakan sel dewasa, dibuktikan bahwa sel-sel pada kambium ini sudah terdeferensiasi dengan fungsi yaitu bertanggung jawab dalam pertumbuhan sekunder, kambium ini tetap bersifat meristematis untuk menjalankan spesialisasinya. Sehingga, menjadikan jaringan kambium ini unik, karena jaringan ini merukapan jaringan dewasa yang punya jati diri khusus menangani pertumbuhan sekunder. Sehingga jaringan kambium ini disebut sebaga jaringan meristem sekunder.

Tapi, ada tidak sih jaringan permanen yang memang sengaja didiferensiasikan khusus untuk menangani pembelahan sel ketika suatu jaringan harus mengalami regenerasi? Setiap makhluk hidup kan perlu yang namanya regenerasi sel/jaringan. Hal ini dikarenakan karena sel-sel di tubuh kita tidak selamanya hidup. Jadi, semua makhluk hidup pasti pernah mengalami regenerasi jaringan-jaringan tertentu yang rusak. Ekstrimnya, pada beberapa hewan misalnya, beberapa dari mereka dapat melakukan penggantian anggota tubuh yang rusak bahkan putus, sepert kadal, cicak, dll. Kalau kalian mau menguji-cobanya, cobalah gores sedikit bagian epidermis dari suatu tanaman. Beberapa minggu setelahnya, tanaman tersebut akan menutup goresan yang kita buat. Memang tidak semua tanaman melakukannya, contohnya saja pada pohon besar di jalanan terdapat ukir-ukiran yang ditulis oleh orang-orang tidka bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan, pada sebagian tumbuhan regenerasi pada kulit tersebut kurang diperlukan untuk kelangsungan hidup.

Jaringan yang tadi saya maksud adalah jaringan parenkim penutup luka. Yup, jaringan ini merupakan jaringan permanen khususnya parenkim yang terspesialisasi khusus untuk penutupan luka pada anggota tubuh. Jaringan ini bersifat meristematik, karena ia melakukan pembelahan diri, untuk proses regenerasi parenkim baru. Jadi, jaringan membelah diri, lalu mengganti jaringan yang rusak. Jaringan ini lebih terkonsentrasi pada penggantian jaringan dasar, terutama parenkim. Jaringan parenkim penutup luka ini disebut juga felogen atau kambium gabus.

Nah, sebenarnya, uraian saya diatas sudah cukup untuk menjawab pertanyaan saya di awal artikel, kenapa bisa pohon belimbing saya tumbuh kembali, menjadi pohon yang besarnya hampir sama dengan pendahulunya. Namun, akan saya berikan alasan singkatnya dari pertanyaan tersebut. Semua sel hidup pada tanaman, memiliki suatu potensi untuk tumbuh menjadi satu individu secara utuh. Potensi tersebut bernama totipotensi. 

Kesimpulannya, saya setuju bahwa jaringan parenkim masih dapat melakukan pembelahan dan berubah sifatnya menjadi meristematis kembali. Hal ini dikarenakan karena sifat totipotensi, adanya jaringan parenkim khusus untuk membelah, dan kambium yang mempunyai spesialisai untuk melakukan pertumbuhan sekunder.

Daftar Pustaka

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.

http://genggaminternet.com/macam-macam-jaringan-tumbuhan-dan-fungsinya/

http://www.ebiologi.com/2015/12/pengertian-jaringan-meristem-fungsi-ciri.html

http://www.pintarbiologi.com/2014/12/sifat-totipotensi-sel-tumbuhan-dan-kultur-jaringan.html

http://www.pintarbiologi.com/2014/11/jaringan-permanen-pada-tumbuhan.html

http://www.ebiologi.com/2015/12/Pengertian-teknik-kultur-jaringan.html

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/pengertian-totipotensi

http://www.biosend.id/2016/01/penjelesan-regenerasi-sel-pada-tubuh.html

http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-jaringan-parenkim-ciri-sifat.html

http://www.pelajaran.co.id/2016/15/jaringan-meristematik-embrional-dan-jaringan-permanen-dewasa.html

http://www.zonasiswa.com/2015/03/jaringan-tumbuhan-dan-keterangannya.html

https://youtu.be/hgOqTyiI_30

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun