Mohon tunggu...
Ricky Santoso
Ricky Santoso Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jaringan Permanen Masih Meristematik

25 September 2017   19:19 Diperbarui: 25 September 2017   19:27 6701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, pada tahun 1969, F.C. Steward mengadakan eksperimen dengan cara mengambil 1 sel empulur wortel, lalu menumbuhkannya menjadi satu tanaman utuh. Hal ini dikenal dengan nama kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik untuk memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman (akar, batang, daun, dll), lalu diletakkan pada media buatan yang kaya nutrisi secara aseptik dan dalam wadah tertutup yang transparan dengan suhu tertentu. Dalam hal ini kita ketahui bahwa empulur merupakan jaringan permanen, yaitu jaringan parenkim penimbun yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Selain itu, percobaan yang dilakukan oleh dosenbiologi.com menguji coba teknik kultur jaringan dengan mengambil jaringan floem pada tanaman wortel pada akarnya. Kemudian dipotong-potong seberat 20 mg, lalu ditanam dalam medium bernutrien. Ketika sel-sel floem mulai membelah, terbentuklah kalus. Kalus merupakan kumpulan sel yang terdiri dari sel-sel jaringan awal yang aktif membelah, tetapi belum terdiferensiasi. Kemudian kalus dipindah ke medium nutrisi. Kemudian kalus tersebut membelah diri dan membentuk embrio. Embrio tersebut kemudian bertumbuh dan membentuk tanaman baru.

www.zonasiswa.com
www.zonasiswa.com
Lalu, mengapa hal yang semacam itu bisa terjadi

Hal tersebut dapat terjadi karena ada yang namanya sifat totipotensi. Sifat totipotensi merupakan kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru yang utuh. Sebenarnya sifat totipotensi disinyalir juga dimiliki oleh kingdom lain termasuk animalia, tetapi penelitian masih minim dilakukan. Nah, ternyata disebutkan bahwa setiap sel yang ada di tumbuhan mempunyai sifat totipotensi ini, tidak peduli apakah ia berupa sel meristem bahkan sel permanen asalkan jaringan itu tersusun dari sel hidup. 

Sel hidup artinya dia memiliki nukleus dan sitoplasma. Sehingga tidak peduli sel itu membentuk jaringan apa, bisa jaringan meristem yang masih belum memiliki bentuk dan fungsi tertentu, hingga jaringan permanen yang istilahnya sudah mempunyai jati diri, ada potensi bahwa sebuah sel itu akan dapat bertumbuh dan berkembang membentuk suatu individu. Karena setiap sel hidup pada tumbuhan memiliki potensi genetik layaknya sel zigot yang mampu memperbanyak diri yang kemudian dapat berdiferensiasi menjadi tanaman matang. Namun, perlu digaris bawahi bahwa potensi itu bisa besar, bisa juga kecil. Sel pada jaringan parenkim memiliki totipotensi yang berbeda dengan sel pada jaringan epidermis. 

www.fao.org
www.fao.org
Selain itu, sifat totipotensi tidak hanya bergantung pada jenis apakah sel yang menyusun suatu jaringan, tetapi juga lingkungan yang mendukung besarnya totipotent suatu sel pada suatu jaringan. Pada teknik kultur jaringan misalnya, dibutuhkan kondisi yang memang mendukung untuk sel agar dapat menjadi meristematik kembali, seperti pengaruh suhu, cahaya, zat hara/nutrisi, dll.

Untuk lebih memahamu, saksikan video berikut dalam bahasa Inggris


Lalu jaringan permanen manakah yang masih berisikan sel hidup? Jaringan epidermis terdiri dari sel hidup, lalu jaringan pengisi/parenkim, jaringan pengangkut floem, dan jaringan gabus feloderm. Jaringan-jaringan hidup itulah yang memiliki potensi menjalankan genetik untuk mempunyai sifat totipotensi. Jadi, secara umum dapat disimpukan bahwa semua jaringan yang berisikan sel hidup dapat bersifat mersitematis, pada keadaan tertentu. 

Nah, pernyataan mengenai jaringan permanen yang masih dapat melakukan pembelahan juga didukung oleh fakta bahwa kambium yang merupakan sel-sel dewasa, memiliki tanggung jawab untuk melakukan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan ke arah samping, menyebabkan pertambahan diameter batang. Fungsi kambium lainnya adalah membentuk jaringan vaskuler. Aktivitas kambium ke arah dalam membentuk pembuluh kayu xilem, sedangkan ke arah luar membentuk pembuluh tapis floem. Jadi, meskipun kambium yang merupakan sel dewasa, dibuktikan bahwa sel-sel pada kambium ini sudah terdeferensiasi dengan fungsi yaitu bertanggung jawab dalam pertumbuhan sekunder, kambium ini tetap bersifat meristematis untuk menjalankan spesialisasinya. Sehingga, menjadikan jaringan kambium ini unik, karena jaringan ini merukapan jaringan dewasa yang punya jati diri khusus menangani pertumbuhan sekunder. Sehingga jaringan kambium ini disebut sebaga jaringan meristem sekunder.

Tapi, ada tidak sih jaringan permanen yang memang sengaja didiferensiasikan khusus untuk menangani pembelahan sel ketika suatu jaringan harus mengalami regenerasi? Setiap makhluk hidup kan perlu yang namanya regenerasi sel/jaringan. Hal ini dikarenakan karena sel-sel di tubuh kita tidak selamanya hidup. Jadi, semua makhluk hidup pasti pernah mengalami regenerasi jaringan-jaringan tertentu yang rusak. Ekstrimnya, pada beberapa hewan misalnya, beberapa dari mereka dapat melakukan penggantian anggota tubuh yang rusak bahkan putus, sepert kadal, cicak, dll. Kalau kalian mau menguji-cobanya, cobalah gores sedikit bagian epidermis dari suatu tanaman. Beberapa minggu setelahnya, tanaman tersebut akan menutup goresan yang kita buat. Memang tidak semua tanaman melakukannya, contohnya saja pada pohon besar di jalanan terdapat ukir-ukiran yang ditulis oleh orang-orang tidka bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan, pada sebagian tumbuhan regenerasi pada kulit tersebut kurang diperlukan untuk kelangsungan hidup.

Jaringan yang tadi saya maksud adalah jaringan parenkim penutup luka. Yup, jaringan ini merupakan jaringan permanen khususnya parenkim yang terspesialisasi khusus untuk penutupan luka pada anggota tubuh. Jaringan ini bersifat meristematik, karena ia melakukan pembelahan diri, untuk proses regenerasi parenkim baru. Jadi, jaringan membelah diri, lalu mengganti jaringan yang rusak. Jaringan ini lebih terkonsentrasi pada penggantian jaringan dasar, terutama parenkim. Jaringan parenkim penutup luka ini disebut juga felogen atau kambium gabus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun