Mohon tunggu...
Ricky Pramono Hasibuan
Ricky Pramono Hasibuan Mohon Tunggu... -

Semangat dan Yakin pada TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibadah yang Sejati

5 Februari 2011   11:57 Diperbarui: 19 Agustus 2020   16:23 7137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila Paulus berhasil, ia tentu memperoleh dukungan kuat dari mereka bagi kesukaran-kesukaran yang akan ia hadapi di Yerusalem.[9] 

3.2. Tafsiran Roma 12:1-2

Dua ayat pertama dalam bab 12 dibuka dengan tiga seruan kepada orang Kristen di Roma: (1) hendaknya mereka mempersembahkan diri sebagai kurban hidup kepada Allah; (2) hendaknya mereka jangan serupa dengan budaya mereka (melainkan membentuknya); (3) hendaknya mereka membiarkan Allah mengubah mereka melalui Roh-Nya.

Seruan-seruan dibuat berdasarkan apa yang telah dikemukakan dalam surat mengenai hal ini, yaitu sejarah belas kasih Allah terhadap ciptaan-Nya.[10]

Ayat 1 

Aku memohon kepadamu.

Di sini persoalan etika dihadirkan kembali sebagai sebuah kekacauan yang besar.

Tingkah manusia tidak terelakkan lagi harus diganggu dengan pikiran tentang Allah.

Setiap percakapan tentang Dia, berakhir tidak harmonis, sejak hal itu dilakukan oleh manusia tak cukup memungkinkan untuk menanggapi dan menjaga suatu pegangan yang teguh atas subjek tentang apa yang mereka bicarakan.

Kenyataan bahwa etika merupakan sebuah problem mengingatkan kita akan objek tentang apa yang kita bahas tidak memiliki objektivitas, maksudnya hal itu bukanlah sebuah perbendaharaan pengalaman spiritual kita; bukan juga sesuatu yang sangat sukar untuk dipahami.[11]

Jika pemikiran kita tidak palsu, kita harus memikirkan tentang hidup sebagaimana pemikiran kita tentang Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun