Mohon tunggu...
Ricky Hamanay
Ricky Hamanay Mohon Tunggu... Penulis - a cosmology aficionado

a spectator of the cosmic dance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fisikawan yang Mengubah Segalanya

25 Agustus 2021   05:52 Diperbarui: 10 Januari 2023   06:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengomentari pentingnya peranan persamaan Maxwell, salah satu fisikawan peraih nobel fisika dan salah satu dari 10 fisikawan terbaik sepanjang masa; Richard Feynman mengatakan;

"Dari sudut pandang sejarah umat manusia, katakanlah 10 ribu tahun dari sekarang, mungkin hanya sedikit keraguan bahwa peristiwa sejarah paling penting di abad ke-19 adalah penemuan hukum-hukum elektrodinamika oleh Maxwell. Peristiwa perang saudara Amerika tidak akan berarti jika dibandingkan dengan peristiwa ilmiah ini."

Selain kontribusinya dalam menemukan hukum elektrodinamika, Maxwell juga memiliki banyak kontribusi di bidang lain. Misalnya, Maxwell pernah dianugerahi Medali Rumford dari Royal Society pada tahun 1860 untuk karyanya tentang persepsi warna. Karya ini dipandang sebagai awal dari ilmu kolorimetri kuantitatif dan menjadi cikal bakal fotografi warna modern saat ini.

Selanjutnya, pada tahun 1867 Maxwell merumuskan persamaan Boltzmann-Maxwell tentang hubungan statistik untuk teori kinetik gas. Maxwell menunjukkan hubungan antara gerakan partikel, energi kinetiknya, dan suhu gas; semakin cepat gerakan partikel, semakin tinggi energi kinetik yang dimiliki, dan semakin tinggi energi kinetik, semakin tinggi suhu absolut gas. Teorinya ini membawa subjek baru yang disebut fisika statistik menjadi ada. Maxwell juga merupakan orang pertama yang menunjukkan bagaimana menghitung kekakuan dari kerangka untuk sambungan jembatan yang masih digunakan sampai sekarang.

Pada tahun 1871 Maxwell menerima posisi sebagai Profesor Fisika Cavendish pertama di Cambridge University pada tahun 1871. Professor Cavendish adalah jabatan profesor fisika tertinggi di Cambridge seperti halnya professor Lucasian untuk matematika. Jabatan ini diberikan oleh William Cavendish; Duke of Devonshire VII untuk menghormati kerabatnya seorang kimiawan dan fisikawan; Henry Cavendish. Jabatan profesor Cavendish dipegang oleh para jenius yang berkontribusi besar dalam perkembangan fisika. Suksesor Maxwell; mulai dari Lord Rayleigh, J.J. Thomson (penemu elektron), dan Ernest Rutherford (penemu inti atom), serta masih ada nama-nama seperti Lawrence Bragg dan Sir Nevill Mott adalah para peraih hadiah nobel. (Hadiah nobel mulai diberikan pada tahun 1901)

Sebagai professor Cavendish, Maxwell juga merancang Laboratorium Cavendish yang dibuka pada tahun 1874. Selama berada di sana, Maxwell juga bertanggung jawab atas penerbitan karya-karya Henry Cavendish yang telah lama diabaikan sejak akhir tahun 1700-an. Semasa hidupnya, Henry Cavendish membuat banyak penemuan penting dalam kelistrikan tanpa pernah mempublikasikannya. Kesendirian dan keengganan Cavendish untuk berbagi karyanya dengan orang lain sampai dia benar-benar yakin dengan penelitiannya hampir mengakibatkannya kehilangan karyanya selama-lamanya.

Maxwell yang murah hati menggunakan sebagian besar waktunya selama di Cambridge untuk meneliti dan menghidupkan kembali karya dan eksperimen Cavendish yang tidak dipublikasikan. Maxwell mengulangi eksperimen Cavendish dan menyusunnya dalam versi manuskrip yang berjudul The Electrical Researches of the Honourable Henry Cavendish pada tahun 1879.

Pada tahun yang sama, Maxwell menghembuskan napas terakhirnya pada 5 November di usia 48 tahun karena kanker perut. Jenazahnya dibawa kembali ke Glenlair, dan dimakamkan di Parton, bersebelahan dengan makam ayah dan ibunya. Istrinya, Katherine, juga dimakamkan di sana 7 tahun setelah kematian Maxwell.

Di antara era Newton dan Einstein, Maxwell berdiri sendiri di abad ke-19. Mereka bertiga, selalu disejajarkan sebagai 3 fisikawan terbaik sepanjang masa. Tanpa karya mereka, kita tidak akan memiliki semua teknologi yang kita miliki sekarang, kita tidak akan memiliki kemampuan untuk memahami cara dunia bekerja.

Mengutip pernyataan Max Planck: "Namanya berdiri megah di atas portal fisika klasik, dan kita dapat mengatakan ini tentang dia; oleh kelahirannya, James Clerk Maxwell milik Edinburgh, dengan kepribadiannya dia milik Cambridge, dengan karyanya dia milik seluruh dunia."

Dalam sebuah kunjungannya ke Cambridge University pada tahun 1922, Einstein dibilang bahwa dirinya telah melakukan hal-hal besar karena ia berdiri di atas bahu Newton, namun Einstein menjawab: "Tidak. Saya berdiri di atas bahu Maxwell."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun