Mohon tunggu...
Ricky Hamanay
Ricky Hamanay Mohon Tunggu... Penulis - a cosmology aficionado

a spectator of the cosmic dance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fisikawan yang Mengubah Segalanya

25 Agustus 2021   05:52 Diperbarui: 10 Januari 2023   06:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Satu epoch (zaman) berakhir dan yang lain dimulai dengan James Clerk Maxwell." - Albert Einstein

Setelah menulis riwayat singkat Stephen Hawking, saya memutuskan untuk menulis juga biografi singkat dari fisikawan idola saya, yang juga sangat dikagumi dan dihormati oleh Einstein; James Clerk Maxwell.

Maxwell dikenal sebagai ilmuwan dengan kepribadian yang sederhana dengan selera humor yang kuat, dan juga karena kesalehan dan kerendahan hatinya, serta kereligiusannya. Meskipun hidup di zaman yang sama dengan Charles Darwin yang memiliki pengaruh besar melalui pemikiran evolusionernya, Maxwell tetap kokoh dengan keyakinannya. Ia sangat menentang teori evolusi Darwin, dan juga menyangkali teori nebular dari Laplace - teori yang mengusulkan bahwa tata surya dimulai sebagai awan gas (nebula) yang berkontraksi jutaan tahun.

Maxwell adalah fisikawan teoretis paling masyhur di abad kesembilan belas. Ia mengembangkan seperangkat persamaan revolusioner yang disebut persamaan umum medan elektromagnetik - persamaan yang mengubah peradaban dunia lewat berbagai bidang sains dan teknologi. Sayangnya, ia tidak mempunyai waktu hidup yang panjang untuk bisa melihat teorinya divalidasi secara eksperimental. Hal ini, ditambah lagi dengan fakta bahwa ia kurang suka publisitas, maka bukan hal aneh Ia kurang dikenal di masa kini. Justru, orang-orang yang mengkonfirmasi teorinya yang lebih dikenal dunia.

James Clerk Maxwell adalah anak tunggal dari pasangan John Clerk Maxwell (seorang pengacara) dan Frances Cay yang lahir pada 13 Juni 1831 di Edinburgh, Skotlandia. 

Tak lama setelah kelahiran Maxwell, keluarganya pindah ke sebuah perkebunan di Glenlair dekat Edinburgh. Pendidikan awal Maxwell dijalani di rumah dan diajar langsung oleh Ibunya, termasuk pelajaran kitab suci, hingga ibunya meninggal dunia saat Maxwell berusia 8 tahun. Pada usia ini Maxwell telah menghafal seluruh ayat dalam Mazmur 119 yang merupakan pasal terpanjang dalam alkitab (176 ayat). Pengetahuannya akan kitab suci sudah sangat baik pada usia tersebut. Ibu Maxwell mengajarinya untuk melihat kejeniusan ilmiah Tuhan dan tangan kasih-Nya dalam keindahan alam. Ajaran yang terus dipegang Maxwell sebagai panduan hidupnya terutama dalam karir ilmiahnya.

Setelah kematian ibunya, Maxwell bersama keluarganya pindah dan tinggal di rumah Isabella Wedderburn - saudara perempuan ayahnya, dan ia melanjutkan sekolahnya di Akademi Edinburgh. Selama bersekolah di akademi Edinburgh, Maxwell pernah memenangkan hadiah untuk biografi Alkitab, medali matematika dan juara pertama untuk bahasa Inggris dan puisi. Maxwell sangat pandai dan suka menulis puisi, ini menjadi kebiasaannya di sepanjang hidupnya.

Makalah ilmiahnya yang pertama ditulis saat ia masih berusia 14 tahun dengan judul "On the Description of Oval Curves with more than two foci." Makalah ini dibacakan di Royal Society of Edinburgh oleh James Forbes; seorang profesor filsafat alam di Universitas Edinburgh, karena Maxwell dianggap terlalu muda untuk mempresentasikan karyanya sendiri. Bahkan, banyak anggota komunitas hampir tidak percaya bahwa makalah tersebut ditulis oleh seorang remaja.

Setelah selesai dari akademi Edinburgh, Maxwell melanjutkan studinya di Trinity College di Cambridge dan lulus pada tahun 1854 dengan gelar di bidang matematika. 

Maxwell memiliki keinginan untuk tetap di Cambridge, namun karena ayahnya yang jatuh sakit pada tahun 1856, ia mengambil janji untuk jabatan profesor filsafat alam di Marischal College, Aberdeen, yang kebetulan kosong pada saat itu, agar bisa lebih dekat dengan ayahnya. Sayangnya, ayahnya meninggal dunia beberapa saat setelah Maxwell tinggal di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun