Agar burung dapat terbang, maka gaya angkat sayap ( F1 - F2 ) harus lebih besar dari berat burung tersebut. Jika massa burung adalah m dan percepatan gravitasi g, maka:
( F1 - F2 ) > mg
dan tentunya,
P2 > P1
v2 < v1
Berdasarkan sumber yang saya kutip, para peneliti telah menemukan bahwa burung terbang dalam formasi V dapat menghemat energi antara 10 - 14 persen. Perilaku ini tentunya melalui proses evolusi yang cukup panjang, dimana dengan menghemat energi sebesar 10 persen secara komunal dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati terutama pada saat melakukan migrasi rutin.
Gaya angkat pada sayap burung ketika terbang bergantung pada hal - hal berikut :
- Semakin besar sudut pertemuan antara sayap dan udara maka semakin besar gaya angkatnya.
- Semakin besar massa jenis udara maka semakin besar pula gaya angkatnya.
- Semakin cepat gerak burung maka semakin besar gaya angkatnya.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam ilmu biologi, dalam hal ini cara terbang burung, dapat dijelaskan dalam konsep ilmu fisika. Penerapan ilmu fisika pada saat burung terbang berkaitan dengan konsep fluida dinamis. Maka dari itu dalam belajar ilmu biologi harus belajar ilmu - ilmu dasar dalam konsep fisika. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Daftar Pustaka
Anonim. 2017. Penerapan Fluida Dinamis pada Pesawat Terbang. Diakses pada 22 November 2021.
Wanwan. 2003. Mengapa Burung Terbang Membentuk Formasi "V". Diakses pada 22 November 2021.