Kemudian faktor berikutnya adalah kemampuan dalam membentuk massa otot. Pada faktor pertama, telah disebut RMR mempengaruhi hasil dari diet dan olahraga terhadap bentuk tubuh. Namun, RMR sendiri sangat dipengaruhi oleh perbandingan massa otot dan massa lemak (11). Perlu diketahui bahwa kemampuan setiap orang untuk membentuk otot berbeda-beda bergantung pada berbagai faktor seperti faktor genetik, tidur, pekerjaan, dan sebagainya. Sehingga, dengan latihan beban yang sama, tetap ada orang yang lebih mudah untuk membentuk otot dan ada orang yang lebih sulit membentuk otot.
Setelah faktor kemampuan membentuk otot, kemampuan dalam menjaga massa otot juga berpengaruh dalam hal ini. Jika kita melihat hasil individual -- bukan hasil rata-rata -- pada studi weight loss dengan ataupun tanpa latihan beban, maka dapat kita lihat bahwa penurunan massa otot setiap orang selalu berbeda-beda saat mereka weight loss dengan program yang sama. Oleh karena itu, efek dari otot terhadap penurunan RMR setiap orang juga bervariasi.
Faktor terakhir adalah lokasi penyimpanan lemak dan lokasi otot. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap apa yang terlihat dari bentuk tubuh di akhir. Secara genetik, bagian tubuh yang terpengaruhi ketika weight gain maupun ketika weight loss setiap orang berbeda-beda satu sama lain. Ada orang yang pipinya membesar dahulu, atau paha atau lengannya dahulu yang membesar ketika weight gain. Kemudian ada pula orang yang perutnya dulu mengecil, atau dadanya dulu yang mengecil ketika weight loss. Bagian mana duluan yang membesar/ mengecil setiap orang juga bervariasi.
Begitu juga dengan pembentukan otot, letak dan jumlah sel satelit otot setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang mudah untuk membentuk otot punggung, ada orang yang sulit untuk membentuk otot bahu, dan sebagainya. Semua hal ini dipengaruhi genetik (12-16). Sehingga dalam kondisi yang bukan ekstrim, bentuk tubuh setiap orang akan berbeda-beda meskipun sama-sama kurus/ sama-sama normal weight/ sama-sama fit/ sama-sama gemuk. Hal ini dikarenakan lokasi massa lemak dan massa otot yang berbeda-beda. Namun pada kondisi ekstrim -- baik itu "extremely thin" atau "extremely obese" -- bentuk tubuh seitap orang akan terlihat serupa meskipun tidak sama.
Meskipun dengan pola makan dan olahraga yang sama persis sekalipun, perubahan BB dan bentuk tubuh seetiap orang akan tetap bervariasi. Hal ini disebabkan adanya faktor utama yaitu tinggi badan, dan faktor lainnya yaitu RMR, respon tubuh terhadap weight loss/ weight gain, aktivitas harian (aktivitas fisik diluar olahraga), kalori yang terbuang dalam feses, kemampuan membentuk massa otot, kemampuan menjaga massa otot (saat weight loss), serta lokasi penyimpanan massa lemak dan massa otot. Ketika orang berada pada kondisi yang extremely thin maupun extremely obese, semua bentuk tubuh akan terlihat serupa karena jumlah dan lokasi lemaknya sudah hampir sama semua (sudah hampir tidak ada pada orang-orang yang extremely thin, dan sudah terlalu banyak dan tersebar di seluruh tubuh pada orang-orang yang extremely obese). Namun, di luar kondisi extreme, bentuk tubuh setiap orang akan selalu berbeda-beda.
Jadi, jangan minder dan menyalahkan diri sendiri jika bentuk dan berat badanmu tetap tidak sama dengan orang lain meskipun sudah menjalankan diet dan olahraga rutin yang sama. Karena setiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda. Dan yang paling penting untuk diingat adalah, tidak ada bentuk tubuh yang lebih baik maupun lebih buruk dibandingkan yang lainnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H