Seperti yang sudah ditulis di atas, #dirumahaja bukan berarti saatnya untuk makan sembarangan. Di masa ini, justru sangat lebih penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh kita dan makan serta beraktivitas dengan sehat. Bukannya menjadi kesempatan kita untuk banyak makan fast food/ ultra-processed food/ junk food yang dapat menurunkan imun tubuh (23). Bahkan, pada studi observasi The Lancet dikatakan bahwa pola makan yang buruk kini 'membunuh' lebih banyak orang dibandingkan rokok (24).
"Walaupun sudah minum suplemen/ vitamin, apakah pola makan sehat masih perlu diperhatikan?" Jawabannya, tentu perlu. Pola makan sehat lebih penting dibandingkan dengan suplemen apapun. Mengutip peneliti Fang Fang Zhang, M.D., Ph.D. dalam studinya mengenai vitamin (2019), "Hasil penelitian menunjukkan, walaupun suplemen dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi, tetap ada banyak manfaat dari nutrisi makanan, yang tidak bisa didapatkan dari suplemen." (25).Â
Dalam penelitian terkontrol juga ditemukan bahwa meski kandungan nutrisi sudah dibuat sama (disetarakan), makanan (asli) tetap terbukti lebih berguna bagi kesehatan dibandingkan suplemen vitamin & mineral (26).
Totalitas data berbagai penelitian menemukan bukti yang sangat kuat bahwa pola makan sehat memberikan keuntungan bagi kesehatan tubuh, penanganan/ pencegahan berbagai penyakit kronis, kanker, dan untuk umur panjang (27-36). Sebaliknya, berbagai penelitian mengenai multivitamin pada populasi umum tidak menemukan keuntungan dari konsumsi multivitamin pada kesehatan/ penyakit kronis/ kanker/ umur panjang (37-42).
Gaya Hidup Aktif bagi Kesehatan
Tidak hanya pola makan, hidup aktif (cukup gerak & olahraga) juga terbukti sangat diperlukan untuk meningkatkan imun tubuh dan kesehatan. Gerak yang cukup dapat membantu mencegah/ menangani berbagai penyakit kronis. Hidup aktif juga diasosiasikan dengan umur panjang (43-48). Sebaliknya, ketika tubuh kurang aktivitas fisik (kurang gerak) dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan (49-51).
"Kalau di rumah saja, mana bisa hidup aktif?" Tentu bisa! Pertanyaannya bukan bisa atau tidak, tapi mau atau tidak? Kita tetap dapat bergerak aktif meski di rumah saja. Misalnya dengan melakukan workout di rumah, atau latihan beban jika memiliki dumbbell di rumah, serta kardio yang lebih praktis untuk dilakukan di rumah.
Makanan, Latihan, dan Kesehatan Mental
Pada kondisi dan situasi yang memaksa kita untuk berdiam di rumah dengan pandemi yang semakin parah, kesehatan mental kita dapat terkena dampaknya juga. Sedangkan pada saat yang sulit seperti saat ini, kesehatan mental tidak kalah penting dibandingkan dengan suplemen apapun.Â
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental kita adalah dengan menjalankan pola makan yang sehat. Pola makan sehat terbukti dapat membantu mencegah/ melawan depresi dan anxiety. Sebaliknya, pola makan tidak sehat diasosiasikan dengan mental illness (52-65).Â
Begitu pula dengan aktivitas fisik, latihan beban dan kardio terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan (anxiety) dan depresi (66-73). Bahkan dalam jangka panjang (10 bulan), efektivitas olahraga tidak kalah dari obat untuk penanganan depresi (74). Keuntungan bagi kesehatan mental dari olahraga ini bukan sekedar asosiasi, melainkan 'sebab-akibat' (75).
Di luar kesehatan tubuh, kesehatan mental kita juga perlu dijaga. Jangan sampai rasa takut dan panik mengganggu tidurmu, terutama karena stress dan kurang tidur terbukti dapat menurunkan imun tubuh (76-78).