Jika kita memiliki mindset menghormati, mencintai, dan menerima badan kita sendiri, kita akan berolahraga dengan senang, bukan dengan perasaan terpaksa. Dan kita juga akan memilih diet yang menyehatkan bukan yang menyiksa dan beresiko menyebabkan kekurangan gizi.
Perlu diingat juga kita tidak bisa mengatur pandangan orang terhadap kita. Kita tidak bisa memaksa orang untuk menghormati bentuk tubuh kita atau memaksa pendapat orang lain, baik itu komentar atau ledekan, kepada kita. Dan hal itu memang tidak perlu dipaksakan karena tidak ada pengaruhnya bagi kita selama kita tidak mengijinkan hal-hal negatif itu untuk masuk ke mindset kita.
Tentu ini bukan hal yang mudah, namun perlu diingat juga bahwa kita memiliki kontrol terhadap apa yang perlu dan baik untuk kita terima. Meski tidak mudah, selama kita sadar akan kontrol itu, pelan-pelan kita dapat mengabaikan komentar negatif dari orang lain karena kita tahu dan sadar itu tidak baik bagi diri kita.
Analoginya, sebanyak apapun air di laut, tidak akan bisa membuat perahu/ sampan kita tenggelam, kecuali jika nahkoda/ nelayan membiarkan air tersebut masuk ke dalam perahu/ sampan. Begitu juga dengan komentar negatif orang lain tidak akan membuat kita tenggalam jika kita tidak membiarkannya memasuki diri kita.
Dalam hal ini, yang kita perlukan adalah self-love dan self-respect. Rasa sayang dan hormat dari kita sendiri, untuk kita sendiri. Hal ini adalah yang terpenting dan dapat kita kontrol. Berbeda dengan pendapat orang lain yang tidak bisa kita kontrol. Kunci agar perkataan orang lain tidak menyakiti kita adalah dengan tidak mengijinkan perkataan mereka memasuki kita, atau dengan kata lain tidak memberikan orang lain “kendali” pada perasaanmu.
HAES Diet
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diet yang fleksibel memberikan hasil yang lebih memuaskan dalam segala hal dibandingkan dengan diet yang terlalu rigid. Dan dari pengamatan kami, banyak orang yang berpikir diet yang semakin menyiksa akan memberikan hasil yang semakin efektif. Sehingga mereka tidak lagi mendapat kepuasan dari makanan diet mereka, bahkan kadang tersiksa.
Oleh karena itu secara tidak sadar mereka akan mencari kepuasan dari cemilan dan/ atau binge-eating (kalap). Hal ini kemudian menjadi perangkap siklus yoyo bagi mereka, yaitu salad-kalap-salad-kalap.
Perlu diingat bahwa yang diet bukanlah "adu kuat melawan siksaan sementara", melainkan kesabaran untuk bisa disiplin dan konsisten jangka panjang. Kuncinya bukan “pushing as hard as you can”, melainkan patience, persistence, and perseverance.
HAES Exercise
Untuk aktivitas fisik, mindset HAES mendukung dieter untuk melakukan aktivitas fisik yang disukai oleh dieter sendiri sesuai dengan ukuran tubuh dan kemampuan fisik masing-masing untuk meningkatkan kualitas hidup.
Studi yang mempelajari subjek yang menjalankan prinsip HAES, menunjukan diet lebih fokus kepada ke kesahatan, self-love, self-respect, flexible dieting dan kepuasan makan. Di luar itu, subjek juga menjadi aktif dan rutin berolahraga serta tidak terobsesi pada timbangan. Kami ingin tekankan pada bagian tidak terobsesi pada timbangan, karena terdapat berbagai keuntungan ketika kita tidak terobsesi pada timbangan.
Keuntungan yang didapat antara lain peningkatan kesehatan fisik (tekanan darah, lemak darah, dan lain-lain) secara signifikan, peningkatan mental health (self-esteem, body image), dan peningkatan healthy behaviors (eating & activity habits, dietary quality) (7).