Berkeliling di kota, sambil menawarkan air putih secara cuma-cuma yang sudah dikemas dalam botol untuk dibagikan ke masyarakat. Namun, usahanya tersebut tidaklah mudah. Pada suatu saat ada yang menceletuk "Untuk apa minum air mentah? Itulah celaan yang tak jarang kami terima," ujar Willy Sidharta, Direktur PT. Aqua Golden Mississippi. Apakah usahanya yang dianggap gila ini akan digunakan oleh masyarakat Indonesia?
Orang yang sukses pasti pernah merasakan manis dan pahit perjuangan hidupnya. Oleh karena itu, orang sukses kerap menceritakan seberapa banyak halangan yang pernah mereka hadapi, seperti merasakan perasaan yang gagal dan banyak tantangan berat yang harus dihadapi.
Meskipun begitu, setiap tantangan yang berat tidak menjadikan orang-orang sukses tersebut menjadi lemah, tetapi menjadi fondasi kuat untuk melangkahi tantangan tersebut menjadi kunci kesuksesan. Itulah sumber motivasi Bapak Tirto Utomo, pendiri perusahaan akbar Indonesia berbasis air minum yang dikenal sebagai Aqua.
Ia mengawali kariernya dengan bekerja di perusahaan asing. Pria kelahiran 9 Maret 1930 ini mempunyai ide dalam benaknya untuk mempunyai bisnis air minum kemasan. Ide ini muncul dari banyaknya turis dari luar negeri yang berkunjung ke Indonesia dan mengeluh mengenai air yang disediakan. Salah satu tamu ini merasa bahwa air di Indonesia tidak enak dan membuat perutnya terasa bergejolak karena rasa sakit yang cukup serius.
Memang, pada waktu itu masyarakat Indonesia masih mengonsumsi air tanah yang direbus secara tradisional. Maka dari itu, rasa dan bau tanah pun masih terasa bagi orang yang jarang mengonsumsinya.
Tirto merasa makin yakin untuk memulai bisnisnya karena kala itu ia sering ditugaskan untuk ke luar negeri. Saat di luar negeri ini ia sering kali melihat adanya air mineral di dalam botol yang dikonsumsi secara bebas.
Setelah berunding bersama keluarganya untuk melanjutkan bisnisnya, salah satu keluarganya memutuskan untuk pergi ke negara gajah putih, Thailand. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut cara membuat air mineral yang dikemas. Namun, niatnya ini sempat diremehkan oleh salah satu petinggi militer Indonesia, Ibnu Sutowo.
Meskipun demikian, pendiri Aqua ini tidak mematahkan semangatnya untuk membuat air minum kemasan di Indonesia. Setelah ia mengetahui cara membuat air minum kemasan, ia mengundurkan diri dari perusahaan air asing tempat ia bekerja dan mulai mendirikan pabriknya di Bekasi tahun 1973. Ia menamai perusahaannya dengan PT. Golden Mississippi yang kemudian berubah menjadi PT. Aqua Golden Mississippi.
Berawal dengan merek Puritas yang kemudian diganti menjadi Aqua, bertujuan agar mudah diucapkan dan merepresentasikan air secara langsung.
Perjuangan pun dimulai. Tidaklah mudah untuk memasarkan produk asing ini di Indonesia karena tentu saja belum banyak diminati dan belum eksis. Ditambah lagi, pada saat itu minuman ringan berkarbonasi, seperti Sprite, Coca-cola, 7 Up, dan Greenspot sedang naik daun. Maka dari itu, Tirto dianggap gila dengan idenya karena menjual air putih yang tidak ada rasanya dan dikemas dengan botol.
Tirto berkata, "Dulu bukan main sulitnya. Dikasih saja orang tidak mau". Beberapa masyarakat juga sempat menceletuk, "Untuk apa minum air mentah? Itulah celaan yang tidak jarang kami terima," ujar Willy Sidharta.
Pada tiga tahun pertama, penjualan Aqua tentu saja merosot penjualannya sehingga Tirto sempat berpikir untuk menutup perusahaannya. Bayangkan saja, Tirto telah mengeluarkan banyak uang dan mendapatkan penolakan dan omongan pedas yang bertubi-tubi.
Kemudian, Tirto melancarkan ide lain dengan mendistribusikan tiga botol Aqua ke toko-toko pinggir jalan untuk melihat proses pasar yang terjadi. Berujung dahsyat, permintaan produk Aqua makin naik dan tiga botol yang tadinya didistribusikan secara gratis, kini mulai dikenai biaya untuk penjualannya.
Kemudian, Tirto memiliki ide lain di luar ekspektasi. Bukannya menurunkan harga jual, melainkan menaikkan harga tiga kali lipat. Lebih mengejutkannya lagi, ide yang digunakan ini merupakan ide yang cemerlang karena masyarakat mulai percaya bahwa air kemasan Aqua mempunyai kualitas yang tinggi karena dilihat dengan harganya yang naik. Di lain sisi, perusahaan asing mulai mengonsumsi Aqua dan hal ini membuat para pekerja Indonesia mulai mengonsumsinya juga.
Seiring berjalannya waktu, produk Aqua mulai digunakan di beberapa restoran glamor dan juga pada perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia.
Masyarakat pun mulai berpikir bahwa air Aqua merupakan air yang sehat yang disebabkan oleh beberapa sponsorship, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Dengan demikian, produk Aqua diterima dengan baik dan dikenal secara luas di Indonesia. Hingga hari ini, produk Aqua menjadi produk yang digemari oleh masyarakat.
Untuk mencapai kesuksesannya, perlu banyak waktu dan tenaga yang dikorbankan oleh Tirto. Kini, ia dapat membuktikan kepada orang-orang yang dulu meremehkannya bahwa idenya berjalan sangat sukses di Indonesia.
"Banyak orang mengira bahwa memproduksi air kemasan adalah hal yang mudah. Mereka pikir yang dilakukan hanyalah memasukkan air keran ke dalam botol. Sebetulnya, tantangannya adalah membuat air yang terbaik, mengemasnya dalam botol yang baik dan menyampaikannya ke konsumen," ujar Tirto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H