Mohon tunggu...
Richie Rich Liang
Richie Rich Liang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara

Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pendiri Sukses Sempat Dianggap Gila: Menjual Air Putih Kemasan?

30 November 2021   18:57 Diperbarui: 30 November 2021   19:22 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkeliling di kota, sambil menawarkan air putih secara cuma-cuma yang sudah dikemas dalam botol untuk dibagikan ke masyarakat. Namun, usahanya tersebut tidaklah mudah. Pada suatu saat ada yang menceletuk "Untuk apa minum air mentah? Itulah celaan yang tak jarang kami terima," ujar Willy Sidharta, Direktur PT. Aqua Golden Mississippi. Apakah usahanya yang dianggap gila ini akan digunakan oleh masyarakat Indonesia?

Orang yang sukses pasti pernah merasakan manis dan pahit perjuangan hidupnya. Oleh karena itu, orang sukses kerap menceritakan seberapa banyak halangan yang pernah mereka hadapi, seperti merasakan perasaan yang gagal dan banyak tantangan berat yang harus dihadapi.

Meskipun begitu, setiap tantangan yang berat tidak menjadikan orang-orang sukses tersebut menjadi lemah, tetapi menjadi fondasi kuat untuk melangkahi tantangan tersebut menjadi kunci kesuksesan. Itulah sumber motivasi Bapak Tirto Utomo, pendiri perusahaan akbar Indonesia berbasis air minum yang dikenal sebagai Aqua.

Ia mengawali kariernya dengan bekerja di perusahaan asing. Pria kelahiran 9 Maret 1930 ini mempunyai ide dalam benaknya untuk mempunyai bisnis air minum kemasan. Ide ini muncul dari banyaknya turis dari luar negeri yang berkunjung ke Indonesia dan mengeluh mengenai air yang disediakan. Salah satu tamu ini merasa bahwa air di Indonesia tidak enak dan membuat perutnya terasa bergejolak karena rasa sakit yang cukup serius.

Memang, pada waktu itu masyarakat Indonesia masih mengonsumsi air tanah yang direbus secara tradisional. Maka dari itu, rasa dan bau tanah pun masih terasa bagi orang yang jarang mengonsumsinya.

Tirto merasa makin yakin untuk memulai bisnisnya karena kala itu ia sering ditugaskan untuk ke luar negeri. Saat di luar negeri ini ia sering kali melihat adanya air mineral di dalam botol yang dikonsumsi secara bebas.

Setelah berunding bersama keluarganya untuk melanjutkan bisnisnya, salah satu keluarganya memutuskan untuk pergi ke negara gajah putih, Thailand. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut cara membuat air mineral yang dikemas. Namun, niatnya ini sempat diremehkan oleh salah satu petinggi militer Indonesia, Ibnu Sutowo.

Meskipun demikian, pendiri Aqua ini tidak mematahkan semangatnya untuk membuat air minum kemasan di Indonesia. Setelah ia mengetahui cara membuat air minum kemasan, ia mengundurkan diri dari perusahaan air asing tempat ia bekerja dan mulai mendirikan pabriknya di Bekasi tahun 1973. Ia menamai perusahaannya dengan PT. Golden Mississippi yang kemudian berubah menjadi PT. Aqua Golden Mississippi.

Berawal dengan merek Puritas yang kemudian diganti menjadi Aqua, bertujuan agar mudah diucapkan dan merepresentasikan air secara langsung.

Perjuangan pun dimulai. Tidaklah mudah untuk memasarkan produk asing ini di Indonesia karena tentu saja belum banyak diminati dan belum eksis. Ditambah lagi, pada saat itu minuman ringan berkarbonasi, seperti Sprite, Coca-cola, 7 Up, dan Greenspot sedang naik daun. Maka dari itu, Tirto dianggap gila dengan idenya karena menjual air putih yang tidak ada rasanya dan dikemas dengan botol.

Tirto berkata, "Dulu bukan main sulitnya. Dikasih saja orang tidak mau". Beberapa masyarakat juga sempat menceletuk, "Untuk apa minum air mentah? Itulah celaan yang tidak jarang kami terima," ujar Willy Sidharta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun