kau Ucapkan Haluan Yg Khitmah Itu
terpendam dibawah khutbah hijau
karena itu yang tersisa kepada-mu
Telisik matahari itu
Menjadi khitmah. Para penghuni baqi' itu
Pasti senang. Mendengar
Ironi-ironi sajak di aliran jalan itu
Merpati-pun mengadu
Melewati haluan sinar lebutmu
Berputar diatas kubah-mu
Lalu menelisik-kan sayap nya
Pada anging-angin yang berdzikir
Embun-embun yang tak lalu itu
Membinar bercak-bercak air
Pada mata. Tersulut hangat
Ketika Sinar itu berlabuh
Sesempat itu kujadikan sebuah prosa
Pada citra abadi sebuah
Layar Handphone -ku. Yang
Membuat takjub hinga berdering
Mengucapkan ringtones yang damai.
Disana orang-orang tak bersandar
Kaku. Hanya menghirup
Suara-suara "Aku umat-mu yg
Berharap syafa'at mu."
Dan berkata pada kelopak
Yg tertinggal dari pandangannya.
Maka "Aku berserah
Kepada mu Rab..."
12 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H