Lalu menelisik-kan sayap nya
Pada anging-angin yang berdzikir
Embun-embun yang tak lalu itu
Membinar bercak-bercak air
Pada mata. Tersulut hangat
Ketika Sinar itu berlabuh
Sesempat itu kujadikan sebuah prosa
Pada citra abadi sebuah
Layar Handphone -ku. Yang
Membuat takjub hinga berdering
Mengucapkan ringtones yang damai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!