Saya setuju jika dikatakan kedamaian itu dalam arti SALING MENGHARGAI perbedaan, namun bukan berarti PENINDASAN/Pengeditan kebenaran iman.
Mungkin seperti yang dikatakan mas Radix:
"Karena itu peraturan nomor satu dalam pergaulan adalah toleransi, yaitu penghormatan terhadap hak manusia lain untuk menjalankan prinsip hidupnya"
Saya menghargai/menghormati mereka yang menganut Sex Bebas/Sex di Luar nikah. Tak akan saya mengancam mereka dengan golok/berperang dengan kekerasan agar mereka menghentikan tindakan mereka yang bertentangan dengan Iman saya. Namun saya akan, dengan cara damai, berjuang agar sikap hidup ini 'hilang' dari masyarakat, karena ini SALAH di mata iman saya.
Ini berkaitan dengan seruan "ekslusif" agama-agama tertentu. Yang saya tahu, kebenaran itu bersifat ekslusif. Tak ada dua klaim yang berbeda/bertentangan yang sama-sama benar (Law of Non-contradiction). Kekristenan yang saya anut tidak mendukung Gaya Hidup Homoseksual, sedangkan ada banyak teman kristen saya yang menerapkan gaya hidup seperti itu. Mana yang benar? tak mungkin kedua-duanya dikatakan benar di mata kekristenan. Entah keyakinan saya ataupun keyakinan teman saya yang salah, namun tak mungkin keduanya benar.
Oleh karena itu, sangat logis jika setiap agama/kepercayaan itu EKSLUSIF, menyatakan dirinyalah yang paling benar. Seorang yang menghina sikap ekslusif dari agama-agama tertentu pasti seorang yang juga Ekslusif, yang ia berarti menolak segala bentuk ekslusifitas.
Tentu para sekuler akan berteriak bahwa sekularismelah yang PALING BENAR (ekslusif), karena jika tidak, untuk apa mereka berkoar-koar agar terwujudnya sikap sekuler di dalam masyarakat.
Begini peryataan saya untuk menyimpulkan pendapat saya terhadap tulisan mas Radix:
1. Saya yakin bahwa kebenaran itu ada, karena menyatakan bahwa "kebenaran itu tidak ada" juga merupakan kepercayaan akan kebenaran pernyataan itu.
2. Kebenaran bersumber pada Tuhan, bukan di masyarakat. Karena jika sumber kebenaran adalah masyarakat, dalam pengertian, TERGANTUNG pada pendapat masyarakat, maka kebenaran menjadi RELATIF.
3. Sekularisme bertentangan dengan iman kristen. Yesus mewartakan kabar baik bahwa kehidupan bukan sekadar di dunia saja, dan Allahlah sumber kehidupan, sedangkan DEFINISI sekularisme yang saya tahu bertentangan dengan klaim ini.