Hari raya ini sejenak kita disentuh oleh Sang Nabi tentang bagaimana membangun tali persaudaraan. Beliau menjadikan kaum Muhajirin dan kaum Anshar sebagai saudara. Bahkan beliau membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi. Persaudaraan lintas sekat. Cara seperti ini mesti diteladani dalam praktek politik kita. Politik menegasikan perbedaan, karena itu perbedaan bukan alasan untuk pertengkaran politik. Politik justru memaklumkan persahabatan dan persaudaraan.
Di hari raya ini, kita mestinya bersepakat untuk 'lahir ulang' dan membaharui diri. Cara berpolitik yang usang dan penuh dosa mesti ditinggalkan di hari ini. Kita memulainya dengan cara yang elegan dan berakhlak ketika harus berkonfrontasi dengan sikap politik yang berbeda sekalipun. Dalam konsep agonisme politik, yang dipertandingkan adalah kemampuan intelektual, kematangan emosional, moralitas, visi/misi, dan kebijakan. Mari kita memulainya dengan cara ini di hari yang berahmat ini. Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H