Pilihan terhadap kue adat ini bukanlah pilihan tanpa pertimbangan yang matang. Ada rasionalitas yang membaluti alasan mengapa mereka lebih memilih kue tradisional seperti kompiang, jagung titi dan kue rambut.
Masa pandemi menjadi alasan di balik pemilihan kue adat sebagai kue sajian Lebaran. Mereka memilih lebih baik tinggal di rumah dan memproduksi kue tersebut daripada harus membelinya di pasar atau toko. Mereka tidak mau mengambil resiko terjangkit virus corona.
Selain itu alasan memilih kue adat tersebut adalah penghematan. Ekonomi yang rusak dan fluktuasi yang tak menentu membuat mereka tak menginginkan kue-kue lain yang menghabiskan banyak biaya.
Rasionalitas pemilihan kue tersebut mendapat pemakluman. Masa pandemi covid-19 mengharuskan kita tetap berada di rumah sambil menjaga 'dompet' kita masing-masing. Oleh karena itu sebaiknya kita memilih kue kering yang hemat dan dapat dibuat sendiri di rumah masing-masing untuk sajian hari raya nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H