Mohon tunggu...
Richardus Beda Toulwala
Richardus Beda Toulwala Mohon Tunggu... Penulis - Dosen STPM St. Ursula, Pengamat Politik dan Pembangunan Sosial

Menulis dari Kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ormawa STPM Cup dan Intensifikasi Pemaknaannya

27 September 2019   07:24 Diperbarui: 27 September 2019   07:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Karakter

UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai setiap aktivitas fisik seperti permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain atau pun diri sendiri (Rusli dan Sumardianto, 2000:6). Kata kunci dari pengertian tersebut adalah 'melawan' (perlawanan).

Keyword ini mengingatkan saya pada seorang filsuf Yunani pada era 540 SM yang bernama Herakleitos. Si gelap (ha skoteinos) julukan Herakleitos, mengemukakan ide kontroversial tentang 'pertentangan' (polemos). "perang adalah bapa semuanya dan raja semuanya", demikian tulisnya dalam fragmen 53 (Tan, 2018:17).

Pemikiran ini merupakan anti tesis dari pemikiran Homerus yang mengklaim peperangan bakal berakhir dari antara dewa-dewa dan manusia. Bagi Herakleitos, pertentangan bukanlah konflik yang memicu khaos melainkan prinsip kosmologis pertentangan yang mana oposan lain menegaskan oposan lain. 

Pertentangan bukan konflik destruktif, kejam dan brutal melainkan konflik yang membawa diri dan 'lawan diri' menstimulasi penegasan eksistensi melampaui dirinya (bdk. Tan, 2018:18).

Pertentangan yang diuraikan Herakleitos di atas membawa relevansi yang signifikan dalam turnamen STPM cup. Bahwasannya pertentangan yang terjadi di lapangan bukanlah pertentangan yang destruktif melainkan pertentangan yang dalam istilah filsuf Jerman, Heidegger disebut konflik original. 

Konflik original adalah konflik yang mengkonversi brutalitas menjadi karakter baru, yang mana karakter itu diperoleh setelah konflik itu menyadarkan subyek dari kelemahan diri.

Pertentangan atau pertarungan di lapangan bukan saja menghadirkan konflik yang kemudian dengan mudah diselesaikan dengan silahturahmi, jabat tangan atau petuah bijak dan moral dari para pelatih serta manajer. 

Pertandingan tersebut niscaya melahirkan karakter baru sebagai pembelajaran dari sebuah kompetisi, seperti sportivitas, daya juang, team work dan lain-lain.

Servite et Amate

STPM Santa Ursula yang diisi oleh prodi pembangunan sosial dan prodi ilmu pemerintahan mengedepankan aspek pemberdayaan sebagai trademark yang terjual laris di masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun