Kheemabhai, seorang pemimpin desa dari Patanka mencoba membangun kerja sama dengan sebuah LSM. Alhasil semua logistik dalam proses rehabilitasi dilakukan dengan baik oleh LSM tersebut.Â
Patanka adalah contoh internasional yang baik tentang kemandirian lokal dan rehabilitasi yang dipimpin oleh komunitas atas dasar kerja sama yang sangat singkat (Bastian Affeltranger dkk, 2006).
Desa Rutujeja adalah desa rawan bencana dan terisolir dari Ibu Kota Kabupaten Ende. Medan yang terjal, tebing dan kondisi jalan rawan longsor serta bebatuan membuat orang berpikir dua kali untuk mengulangi lagi perjalanan ke Rutujeja.Â
Kondisi seperti ini mengharuskan Desa Rutujeja membangun kerja sama dengan komunitas luar dalam rangka pemberdayaan.
STPM Santa Ursula Ende menjawabi kebutuhan masyarakat Rutujeja dengan kegiatan PKL Manajemen Kebencanaan. Dalam kegiatan PKL, masyarakat diberikan peluang untuk percaya dengan kemampuan yang dimiliki dan berani keluar dari kegelisahan. Kegiatan ini mampu menumbuhkan kemandirian lokal yang sewaktu-waktu dapat berguna.
Ketiga; Jiwa yang Tak Tergantikan
Jiwa manusia tidak bisa tergantikan dengan apa pun juga. Saya berkeyakinan bahwa pembaca sepakat dengan statement sederhana ini.Â
Bila demikian adanya maka hidup seseorang harus ditegakkan di atas segalanya dan tak ada alasan untuk melenyapkan hidup seseorang sekalipun bencana. Mengapa demikian? Karena Bencana sebenarnya bisa dihindari dan dideteksi jika mungkin.
STPM Santa Ursula telah menunjukkan kepada dunia bahwa PKL sesederhana itu membawa nilai yang berharga bagi ribuan nyawa. PKL STPM Santa Ursula menunjukkan kepedulian sebuah komunitas yang tak pernah berjalan sendirian.Â
Komunitas yang berasal dari desa dan kembali ke desa. Komunitas yang mengabdikan diri pada masyarakat secara total dan dikenang dalam lembaran-lembaran sejarah masyarakat desa.