Mohon tunggu...
Richardus Beda Toulwala
Richardus Beda Toulwala Mohon Tunggu... Penulis - Dosen STPM St. Ursula, Pengamat Politik dan Pembangunan Sosial

Menulis dari Kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pancasila di Tahun 2030

1 Juni 2019   06:50 Diperbarui: 1 Juni 2019   07:07 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membayangkan bila ini tak dijaga maka Pancasila di tahun 2030 hanya sebuah cerita kejayaan Indonesia yang hanya membekas dalam lembaran sejarah dan bisa saja  NKRI sudah terfragmentasi dalam negara-negara kecil. Ucapan seorang Prabowo Subianto bisa saja terbukti kebenarannya.

Apakah kegelisahan ini berlebihan? Keruntuhan Persia, Romawi dan Uni Soviet sulit diprediksi sebelumnya. Indonesia yang pluralistik ini mesti dijaga sejak awal bila tak ingin mati mengenaskan seperti bangsa-bangsa besar itu.

Pancasila adalah rumah kita bersama yang sewaktu-waktu bisa roboh diterjang badai bila tak memiliki pilar-pilar yang kuat. Kita yang berbeda dalam satu rumah adalah pilar-pilarnya. Di dalam Pancasila, semua urat nadi budaya, agama, ras, suku menyatu dan berdenyut. 

Bila demikian adanya maka rumah kita perlu dijaga manakala badai menghadang. Setiap kita perlu ditanam kegelisahan ini sehingga menumbuhkan semangat altruisme yang menepis semua keegoan kita. 

Hanya dengan demikian masa depan Pancasila di tahun-tahun mendatang tetap cerah dan nasib Indonesia sebagai negara kesatuan tetap utuh dan dikenang hingga generasi ke generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun