Raja Ampat, Pariwisata kah Tambang?
Pariwisata Raja Ampat
Ketika menyebut nama Raja Ampat, maka semua orang akan menyebut pariwisata, spot menyelam terbaik, dan tempat liburan yang menyenangkan, bahkan menjadi daftar tempat wisata yang masuk dalam plaining trip mereka.
Raja Ampat sebagai daerah yang terkenal akan potensi pariwisata, menjadikannya sebagai destinasi tujuan wisatawan untuk hadir dan berlibur menikmati keindahan alam baik keindahan bawah airnya yang beraneka ragam terumbu karang, juga ribuan spesies ikan, dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Raja Ampat, kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara, naik signifikan dari 2022 yang berjumlah 5.725 naik menjadi 19.839, per tahun 2023. Secara data, kita bisa melihat bahwa memang Raja Ampat menjadi daerah tujuan wisata yang setiap tahun selalu dikunjungi.
Dengan memiliki potensi pariwisata yang ada, pemerintah turut mendukung lewat visi-misi pemerintah daerah dalam hal pengelolaan pariwisata, ekologis dan konservasi. Dengan ini memberikan jaminan bahwa Raja Ampat diperhatikan betul untuk memajukan potensi wisatanya sebagai sumber pendapatan daerah.
Pertambangan di Raja Ampat?
Selain tekenal akan potensi pariwisata yang menjadi Icon kabupaten berjulukan Bahari ini, ternyata Raja Ampat juga memiliki potensi di bidang pertambangan Nikel, membuat Raja Ampat hari ini dilirik para Investor untuk berinvestasi pada kegiatan ekstraktiv ini untuk meraup pendapatan dengan menargetkan ekplorasi di beberapa titik.
Pulau GAG adalah salah satu pulau yang masuk dalam wilayah administratif kabupaten Raja Ampat. Berada di distrik Waigeo Barat Kepulauan. GAG dikenal dengan potensi Nikel menjadikan wilayah ini sebagai lokasi pertambangan dan ekplorasi. Sejak berdirinya PT GAG Nikel, bahan mentah telah dibawa keluar untuk di olah di smelter. Selain GAG, pulau Waigeo juga mempunyai potensi Mineral Nikel.
Beberapa hari lalu, Warganet Raja Ampat di kagetkan dengan sebuah berita yang menjadi perbincangan para kalangan pemerhati Pariwisata di Raja Ampat, yang mana ada sekitar 8 perusahan yang mengantongi ijin melakukan aktivitas pertambangan yang akan beroperasi di Raja Ampat. Beberapa komentar dari pelaku wisata mengkhawatirkan kerusakan ekologis di kawasan konservasi dan pariwisata seperti Raja Ampat
Â
Nasib masyarakat adat
Hadirnya pertambangan berpotensi memiliki dampak terhadap ekologis, kawasan konservasi seperti kepualauan wayag akan terancam limbah tambang yang nantinya jatuh ke laut. Tentu bukan hanya ekosistem yang terdampak dari kerusakan lingkungan, tetapi akan berimbas luas kepada kehidupan masyarakat adat pemilik ulayat. Masyarakat secara sosial akan terancam, aktivitas masyarakat yang sebagian besar nelayan tidak akan bisa melaut lagi karena ekosistem yang rusak.
Hal ini perlu menjadi atensi serius bagi NGO untuk mendampingi masyarakat adat dalam menjaga alamnya, dan juga  pemerintah daerah sebagai representasi masyarakat perlu untuk bersuara pada negara tentang nasib masyarakat adat yang berhadapan dengan dampak pertambangan bagi ekologisnya.
Selain itu juga para pelaku usaha pariwisata pun akan terdampak karena kawasan wisata yang akan berubah jika ekosistemnya terganggu. Dan mungkin benar, bahwa Raja Ampat sebagai daerah Pariwisata akan hanya tinggal nama.
Pariwisata kah Tambang?
Ini menjadi pertanyaan besar bagi pemerintah daerah dalam melihat potensi yang ada, dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan bagi masyarakat adat dan orang banyak yang mendiami Raja Ampat. Apakah Raja Ampat akan tetap menjadi daerah konservasi yang berfokus pada pengelolaan Pariwisata atau menjadi daerah pertambangan sesuai dengan potensi yang ada? Bagi orang banyak ini mungkin akan menjadi pro-kontra, karena kita tahu bahwa pertambangan memiliki peluang untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar tetapi di lain sisi alam itu akan terancam dan mati secara perlahan.
Oleh : Richard Mnsen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H