Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Gapura Nusantara, Apa Kabarmu?

9 Oktober 2023   20:54 Diperbarui: 11 Oktober 2023   02:41 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Ribut Achwandi

Mereka membuat ornamen-ornamen dekoratif penting dalam monumen ini. Terutama, patung-patung dekoratif yang menggambarkan kemenangan militer Revolusi dan Kekaisaran Pertama. Terdapat pula ukiran nama ratusan jenderal dan pertempuran terpampang di dinding.

Selain itu, ada juga dek observasi yang tepat berada di puncak monumen. Di bawahnya, terdapat museum kecil yang menampilkan pameran interaktif tentang sejarah gapura. Pada tahun 1921, makam prajurit tak dikenal Prancis ditambahkan di bawah monumen. Sebagai pengingat, tahun 1923, diletakkanlah api kenangan di sana dan dinyalakan setiap malam. Di tempat ini pula digelar upacara tahunan untuk memperingati gencatan senjata 1918 yang mengakhiri Perang Dunia I.

Kini, ia menjadi ikon kota Paris dan negara Perancis. Peti mati sejumlah tokoh penting seperti penulis novel Notre-Dame de Paris (Victor Hugo) dan Ferdinand Foch (marsekal Perancis yang memimpin pasukan Sekutu di penghujung Perang Dunia I) disemayamkan di situ, sebelum akhirnya jasad mereka dikuburkan di tempat lain.

Tak heran jika bangunan ini menjadi salah satu tujuan kunjungan wisata di negeri yang katanya punya bahasa paling romantis di dunia. Mereka yang berkunjung, tak hanya sibuk berswafoto, akan tetapi juga berkesempatan mempelajari sejarah bangsa Perancis. Begitu juga dengan Arc of Titus di Roma yang umurnya jauh lebih tua.

Lengkap saya temukan informasi mengenai Arc de Triomphe. Puas rasanya. Lain waktu saya akan mencari informasi mengenai Arc of Titus. Saya yakin, pasti komplit juga.

Dan saya berharap ada informasi yang komplit pula tentang Gapura Nusantara, sehingga dapat menguatkan alasan mengapa orang harus mengunjungi Gapura Nusantara. Agar saya juga bisa sedikit bercerita kepada kolega-kolega saya tentang Gapura Nusantara ketika mereka berkunjung ke Pekalongan. Sehingga, mereka mendapatkan pengalaman lebih selama di Pekalongan. Sepulangnya dari Pekalongan, mereka juga bisa berkisah tentang Pekalongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun