Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Gapura Nusantara, Apa Kabarmu?

9 Oktober 2023   20:54 Diperbarui: 11 Oktober 2023   02:41 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Ribut Achwandi

Yang jelas, ada satu peristiwa khusus yang berkaitan dengan gerbang/gapura. Yaitu, peristiwa dibukanya kembali Gerbang Brandenburg di Jerman setelah ditutup selama 30 tahun. Peristiwa itu terjadi tahun 1989 yang sekaligus menandai akhir dari pembagian antara Jerman Timur dan Jerman Barat.

Tapi saya yakin, pemilihan tanggal itu tidak ada hubungannya dengan peristiwa di Jerman itu. Maka, saya masih saja berusaha menemukan informasi yang tepat. Sampai detik ini, belum saya temukan.

Saya masih asyik googling. Ketertarikan saya pada bangunan gapura itu rupa-rupanya makin menjadi. Apalagi karena desainnya. Ya agak-agak miriplah dengan gapura-gapura di sejumlah negara Eropa. Sebut saja misalnya Arc de Triomphe di negeri rantaunya penyanyi Anggun C. Sasmi, Perancis.

Seketika saya pun mencari-cari artikel tentang Arc de Triomphe, sebuah bangunan gapura setinggi 50 meter. Catatan britanica.com menyebutkan, bangunan ini didesain oleh seorang arsitek pengembang gaya neoklasik, Jean-Franois-Thrse Chalgrin. Selain sebagai ikon kota Paris, gapura ini merupakan salah satu monumen terkenal di dunia. Didukung kisah yang menginspirasi pembangunan gapura yang dibangun dalam kurun 30 tahun ini.

Pembangunan mulai dilakukan satu tahun setelah kemenangan pasukan Napoleon I berperang di Austrelitz (1805). Tepatnya, 15 Agustus 1806, atau saat Napoleon memperingati hari kelahirannya.

Sayang, sebelum rampung gapura itu, sang perancang malaikat pencabut nyawa menjemputnya (1811). Meski begitu, proyek tetap berjalan. Cuma sempat melambat ketika Napoleon lengser dari Kekaisaran akibat Restorasi Bourbon (1814).

Kendali proyek kemudian dipegang oleh Raja Louis XVIII. Tahun 1823, ia meminta agar proyek gapura itu dilanjutkan. Keinginan Raja Louis XVIII termotivasi oleh kemenangan Perancis atas Spanyol.

Namun, belum selesai juga bangunan itu Raja Louis XVIII kudu lengser duluan. Tetap saja proyek diteruskan ampai akhirnya selesai pada tahun 1836.

Ketika itu tampuk kepemimpinan sudah beralih ke Raja Louis Philippe. Dan, dialah raja yang beruntung, berkesempatan meresmikan bangunan bersejarah itu pada 29 Juli 1836.

Tetapi, tahukah Anda jika ternyata rancangan Chalgrin diinspirasi dari bangunan serupa, yaitu Arc of Titus di Roma yang dibangun pada tahun 81 Masehi?

Di dalam merancang Arch de Triomphe, Chalgrin tak bekerja sendirian. Sejumlah seniman patung seperti Franois Rude, Jean-Pierre Cortot, dan Antoine Etex.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun