Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Cerita Fiksi Perlu Dikaji?

4 Oktober 2021   05:30 Diperbarui: 4 Oktober 2021   05:48 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: iapwe.org

Hal lain yang juga perlu diperhatikan, adalah tentang jarak bahasa. Seperti kita tahu, zaman rupanya cepat berubah. Perubahan ini juga berdampak pada perubahan gaya ungkap dan cara manusia berkomunikasi.

Sebagai misal, masih ingat kan ketika era SMS mulai marak berkembang? Apa yang terjadi saat itu?

Saat itu, orang-orang yang hidup di masa surat-menyurat cukup kerepotan membaca pesan singkat via hp. Apalagi ada banyak kata yang disingkat, tidak ada spasi, dan sebagainya.

Lantas, banyak dari para pembaca surat cinta merasa kerepotan memahami isi pesan singkat anak-anak mereka yang tumbuh menjadi remaja. Maka, generasi surat cinta ini pun akhirnya harus memaksa diri untuk belajar cara berkomunikasi dengan gaya yang sama sekali baru untuk ukuran mereka.

Kira-kira, seperti itulah tujuan dan guna pengkajian fiksi. Tetapi, ada hal yang lebih dalam lagi. Lewat penelitian dan kajian cerita fiksi itu, seseorang akan terbantu untuk mengerti banyak hal. Terutama, fakta-fakta apa yang tersembunyi di balik cerita-cerita fiksi yang ditulis sang pengarang. 

Pembaca juga akan terbantu dalam usahanya menemukan nilai-nilai apa yang tengah ditawarkan oleh kisah-kisah itu. Dan, masih banyak lagi yang lainnya. Itulah alasan mengapa cerita fiksi perlu diteliti dan dikaji. Setidaknya, seperti yang dituliskan oleh Robert Stanton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun