Pada tahun 2030 terjadi puncak emisi kemudian perlahan berkurang. Namun tetap terjadi umpan balik siklus karbon dan penggunaan bahan bakar fosil yang berkelanjutan sehingga diperkirakan suhu akan naik sekitar 3 derajat Celsius dan akan terjadi kurangnya lapisan es, cuaca ekstrem, kebakaran hutan, kekeringan, gelombang panas dan tidak ada musim hujan di Asia bahkan Indonesia.
Dekade Ketiga : 2050
Pada tahun inilah diperkirakan akan ada konsensus ilmiah terkait titik kritis lapisan es di Greenland dan Antartika Barat dengan pemanasan 2 derajat Celsius. Pada dekade ini, dampaknya terhadap manusia sudah tidak bisa disangkal lagi.
Sebanyak 55% populasi global akan menjadi subyek dan panas mematikan selama 20 hari. Selama hari-hari itu manusia akan sulit bertahan dalam kondisi tersebut.
Berdasarkan hal diatas, dapat menimbulkan masalah di setiap negara di dunia dan akan berdampak juga pada keamanan nasional. Adanya wabah penyakit serta kelaparan dan memicu konflik bersenjata antarnegara hingga menjadi perang nuklir.
      Maka demikian, sebelum semua itu terjadi, kita masih bisa dapat merubahnya sekarang dengan mulailah belajar peduli lingkungan dari hal -- hal yang kecil, seperti mengurangi penggunaan barang yang dapat merusak lingkungan dan lain sebagainya agar kita dapat menjaga Bumi untuk di masa depan.
Penulis  : Ribkah Katherina .S
DAFTAR PUSTAKA
Â
Hardita, Yayang. (2021). Manusia Akan Punah Pada Tahun 2050 Akibat Krisis Iklim, Akan Terjadi Panas Mematikan di Tahun Tersebut. Diakses pada tanggal 22 Juni 2021.
Ikhsan, M. (2021). Perubahan Iklim yang Masih Menjadi Momok di Tengah Covid-19. Diakses pada tanggal 22 Juni 2021.
Makkatutu, Irhyl. (2019). Mencemaskan, Skenario Kepunahan Manusia Sedang Berlangsung. Diakses pada tanggal 22 Juni 2021.