Mohon tunggu...
Ribka Lia Bevalia
Ribka Lia Bevalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Trisakti School of Management

TSM'19

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Mengurangi Dampak Finansial Erupsi Gunung Semeru

13 Desember 2021   19:48 Diperbarui: 13 Desember 2021   20:34 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Pusat Kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung kerugian akibat erupsi gunung Semeru ditaksir mencapai Rp310 miliar yang mencakup sarana prasarana umum serta mempengaruhi perekonomian bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan serta pariwisata.

Dengan demikian Dampak Finansial Risiko Inherent (Rp): 310.000.000.000.000, sehingga Nilai Bersih Risiko Inherent (Rp): 217.000.000.000.000 (Dari % Probabilitas Risiko Inherent Kualitatif dikali dengan Dampak Finansial Risiko Inherent)

Berdasarkan kejadian risiko tersebut, maka Evaluasi risiko yang saya sarankan adalah dengan menggunakan Strategi Mitigasi. Penanganan Risiko yang dilakukan dengan cara: Melakukan manajemen pendanaan dan pengelolaan dana bencana, Penyusunan rencana kontingensi dan kelengkapan sistem peringatan dini terhadap aktivitas gunung meletus, Penegasan kawasan risiko bencana, seperti rencana melakukan pemutakhiran peta kawasan rawan bencana sekitar Gunung Semeru, dan Sosialisasi ancaman bencana dan persiapan evakuasi.

Peran penting mitigasi tersebut terletak pada besarnya dampak bencana yang dapat ditekan dan minimnya kerugian finansial akibat bencana. Namun, sistem mitigasi bencana di Indonesia cenderung tidak dilakukan secara serius. Sehingga, Terjadinya Erupsi Gunung Semeru ini memberikan sebuah pembelajaran yang kita dapat diambil terkait pentingnya manajemen risiko.

Kesadaran risiko di Indonesia masih sangat lemah, bahkan cenderung mengabaikannya. Oleh karena itu, untuk mencapai manajemen risiko yang baik dan maksimal, maka sangat penting untuk menerapkan budaya risiko di setiap kalangan masyarakatnya.

Setiap orang haruslah memiliki kesadaran, pengetahuan dan bahkan budaya risiko yang semakin meningkat serta selaras dengan dinamika dan kemajuan pembangunan yang dicapai, sehingga kedepannya akan memiliki kemampuan mengelola risiko yang dihadapinya.

Ribka Lia Bevalia - 201950216 - A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun