Mohon tunggu...
Ribka Lia Bevalia
Ribka Lia Bevalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Trisakti School of Management

TSM'19

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Mengurangi Dampak Finansial Erupsi Gunung Semeru

13 Desember 2021   19:48 Diperbarui: 13 Desember 2021   20:34 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Semeru menyemburkan awan panas guguran di Desa Sumbermujur, Lumajang, Jawa Timur | Sumber: www.cnnindonesia.com

Erupsi Gunung Semeru sudah berulang sejak sangat lama dan akan terus berulang dalam hingga saat ini. Melihat dampak erupsi Gunung Semeru kali ini menunjukkan bahwa kesadaran risiko di Indonesia masih sangat lemah, padahal erupsi Gunung Semeru ini seharusnya sudah bisa diprediksi dan diantisipasi sejak lama.

Letusan Semeru membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Banyak pengusaha dan UMKM yang terdampak langsung maupun tidak langsung, sehingga menyebabkan timbulnya risiko yang akan berpengaruh terhadap proses bisnis/usaha. Risiko tersebut di antaranya hilangnya potensi penghasilan, kredit macet, utang pajak, putusnya rantai modal, beban pajak/retribusi semakin terasa berat, serta pertumbuhan ekonomi terganggu.

Manajemen risiko bencana seperti Erupsi Gunung Semeru ini sangat diperlukan secara optimal agar dapat menjamin langkah darurat penanganan pengungsi, pengelolaan dana kebencanaan, hingga konsistensi penerapan mitigasi bencana.

Kejadian risiko: Besarnya kerugian finansial pasca erupsi Gunung Semeru

Deretan rumah yang hancur akibat terjangan material vulkanik gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur | Sumber: www.suara.com
Deretan rumah yang hancur akibat terjangan material vulkanik gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur | Sumber: www.suara.com

Pada Identifikasi Risiko, erupsi gunung semeru merupakan Risiko dasar (catastrophic). Hal ini karena disebabkan dan ditimbulkan oleh alam yang tergolong skala besar di mana peristiwa ini jarang terjadi, tetapi apabila terjadi kerugian yang akan ditimbulkannya sangatlah besar.

BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan sejumlah kerugian material akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru, berupa kerusakan alat deteksi di wilayah Sawur, kerusakan aset penambangan warga, termasuk alat berat dan kendaraan, hewan ternak, kerusakan area kebun dan sawah, kerusakan infrastruktur pipa, dan kerusakan tempat usaha warga. Dengan demikian dampak finansial yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Semeru sangat besar.

Akar Penyebab dari kejadian risiko tersebut, yaitu Ketidaksiapan warga menghadapi bencana erupsi Gunung Semeru, Tidak ada sistem peringatan dini ke warga, Banyak pembangunan tata ruang tidak berbasis dengan peta rawan bencana. Indikator Risikonya, yaitu Terputusnya satu-satu jembatan Gladak Perak terputus yang berperan penting dalam mobilitas penduduk dari Lumajang - lokasi bencana ke Malang, Terhentinya seluruh aktivitas mata pencarian masyarakat di area terdampak erupsi Gunung Semeru, Rusaknya rumah-rumah warga dan hilangnya harta benda, bahkan rusaknya fasilitas umum pasca erupsi Gunung Semeru.

Adapun Faktor positif / internal control yang ada saat ini adalah adanya Pemantauan terhadap aktivitas vulkanik gunung semeru. Dan Dampak Kualitatif nya adalah hilangnya mata pencarian masyarakat dan meningkatnya kesenjangan ekonomi masyarakat

Menurut saya, Risk Owner yang harusnya menangani risiko tersebut adalah Pemerintah Daerah setempat. Berdasarkan Analisis Risiko yang ada erupsi Gunung Semeru memiliki Probabilitas (P) yang4 = Besar, Dampak (I): 4 = Besar, Skor Risiko Inherent (W) : 16, Tingkat Risiko Inherent : Extreme high, Probabilitas Risiko Inherent Kualitatif (%) : 70%

Menurut Pusat Kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung kerugian akibat erupsi gunung Semeru ditaksir mencapai Rp310 miliar yang mencakup sarana prasarana umum serta mempengaruhi perekonomian bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan serta pariwisata.

Dengan demikian Dampak Finansial Risiko Inherent (Rp): 310.000.000.000.000, sehingga Nilai Bersih Risiko Inherent (Rp): 217.000.000.000.000 (Dari % Probabilitas Risiko Inherent Kualitatif dikali dengan Dampak Finansial Risiko Inherent)

Berdasarkan kejadian risiko tersebut, maka Evaluasi risiko yang saya sarankan adalah dengan menggunakan Strategi Mitigasi. Penanganan Risiko yang dilakukan dengan cara: Melakukan manajemen pendanaan dan pengelolaan dana bencana, Penyusunan rencana kontingensi dan kelengkapan sistem peringatan dini terhadap aktivitas gunung meletus, Penegasan kawasan risiko bencana, seperti rencana melakukan pemutakhiran peta kawasan rawan bencana sekitar Gunung Semeru, dan Sosialisasi ancaman bencana dan persiapan evakuasi.

Peran penting mitigasi tersebut terletak pada besarnya dampak bencana yang dapat ditekan dan minimnya kerugian finansial akibat bencana. Namun, sistem mitigasi bencana di Indonesia cenderung tidak dilakukan secara serius. Sehingga, Terjadinya Erupsi Gunung Semeru ini memberikan sebuah pembelajaran yang kita dapat diambil terkait pentingnya manajemen risiko.

Kesadaran risiko di Indonesia masih sangat lemah, bahkan cenderung mengabaikannya. Oleh karena itu, untuk mencapai manajemen risiko yang baik dan maksimal, maka sangat penting untuk menerapkan budaya risiko di setiap kalangan masyarakatnya.

Setiap orang haruslah memiliki kesadaran, pengetahuan dan bahkan budaya risiko yang semakin meningkat serta selaras dengan dinamika dan kemajuan pembangunan yang dicapai, sehingga kedepannya akan memiliki kemampuan mengelola risiko yang dihadapinya.

Ribka Lia Bevalia - 201950216 - A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun