Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Kaffah Dewantara, selaku Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Dewantara, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kegiatan dengan tema, "MELATI: Menumbuhkan Literasi Anak Tumbuhkan Inspirasi" ini, dilaksanakan di SD Negeri Cikoneng dan diikuti oleh lebih dari 50 siswa-siswi yang terdiri dari kelas empat, kelas lima, dan kelas enam. Berlangsung mulai dari hari Minggu (22/12/24) sampai Senin (23/12/24).
Ketua umum LDK Kaffah Dewantara, Muhammad Yasir Arafat mengatakan, lokasi kampung yang terisolir serta anak-anak yang hanya memiliki satu sekolah sebagai tempat mengakses pendidikan, menjadi alasan mengapa Kampung Cikoneng dipilih sebagai tempat LDK melaksanakan kegiatan literasinya.
"Geografis Kampung Cikoneng ini berada di perbukitan terisolasi. Fasilitas pendidikan yang ada hanya Sekolah Dasar (SD) dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ). Oleh karena itu, kami dari Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus mengadakan program literasi di sini untuk meningkatkan literasi mereka agar bisa lebih baik ke depannya." terang Yasir.
Hari pertama kegiatan di SDN Cikoneng dimulai dengan penuh antusias. Terdiri dari kegiatan senam bersama anak-anak, pemaparan materi literasi, story telling, sampai dengan bermain game di lapangan sekolah.
Dihadiri oleh dosen-dosen dari ITB Dewantara, salah satunya Dr. Syaiful Anwar selaku pembina UKM LDK, Dr. Muhlis, juga Ibu Novita Anggraeni, yang ikut membagikan donasi buku dan alat tulis untuk anak-anak SDN Cikoneng pada akhir sesi acara. Ibu Novita sendiri berharap dengan adanya penyaluran donasi ini, anak-anak dapat lebih termotivasi dalam belajar dan mendoakan kesuksesan mereka di kemudian hari.
Selanjutnya, kegiatan ini turut diramaikan oleh Bapak Rudi Manggala Saputra, salah seorang guru honorer yang telah mengabdi selama puluhan tahun di SDN Cikoneng. Beliau yang merupakan pencetus berdirinya SDN Cikoneng ini, mendukung penuh kegiatan literasi yang diselenggarakan LDK.
"Kegiatan apa pun yang tujuannya mendidik anak-anak, pasti kami dukung." pesannya.
TPQ Masjid Ajiyan U'dah Al-Ahmaddy, juga tak luput menjadi sasaran donasi LDK. Anak-anak yang kala itu tengah membaca Al-Qur'an dan Juz Amma bersama ustadz selepas Magrib, menghentikan sejenak kegiatannya untuk menyambut para mahasiswa. Satu persatu dari mereka dengan semangat menerima buku, alat tulis, juga beberapa alat shalat yang diharapkan dapat menunjang kegiatan keagamaan dan belajarnya.
Tak lupa, Dr. Syaiful Anwar juga menyampaikan mengenai Agama Islam kepada para mahasiswa di hari kedua pengabdian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan setelah shalat subuh berjamaah ini, bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mengokohkan keimanan dengan senantiasa mengamalkan Rukun Iman.
"Ketika kita ingin berbuat baik, walaupun baru niat, itu dicatat sama malaikat. Kalau kita berbuat maksiat, baru niat, itu gak dicatet. Berbuat dulu baru dicatet. Jadi apapun yang kita lakukan, itu selalu dicatat, dan nanti di Yaumul Qiyamah akan ditimbang mana yang berat, (amal) baiknya atau buruknya. Dan malaikat itu selalu jujur." jelas Dr. Syaiful pada salah satu pembahasannya.
Sisa hari terakhir pengabdian masyarakat, LDK Kaffah lanjutkan dengan mengajar dan bermain bersama siswa-siswi SDN Cikoneng, melaksanakan kegiatan clean up area sekolah, juga melakukan pemasangan poster bertemakan literasi dan kebersihan lingkungan.
"Harapan Damai, sih, maunya (lingkungan) bersih. Damai gak tau gimana kalo dunia tanpa sampah." ungkap Damai, salah satu siswa SDN Cikoneng.
Semangat dan kegigihan anak-anak untuk belajar memang tak terkalahkan. Siswa-siswi yang berasal dari Kampung Rawa Gede dan Kampung Cibulao harus terlebih dahulu berjalan kaki melewati perbukitan dan perkebunan teh, atau bersama para guru menumpang truk pemetik teh agar bisa sampai ke sekolah.
Oleh karena itu melalui kegiatan ini, diharapkan mereka dapat semakin terinspirasi untuk terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi, menumbuhkan lebih banyak lagi kecintaan pada literasi dan baca, berani dan percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya, serta terpicu untuk memiliki hidup yang lebih baik dan mimpi yang lebih besar.
Yasir juga berharap, manfaat dari kegiatan ini akan terus dirasakan oleh anak-anak sehingga nantinya dapat mereka praktikkan, "Menyampaikan itu mudah. Tapi kan, kita bukan hanya ingin menyampaikan (materi) seperti itu. Harapannya adek-adek di sini bisa mempraktikkan ilmu yang sudah didapatkan." tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H