Mohon tunggu...
ria syauqi
ria syauqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas islam negeri maulana malik ibrahim

mahasiswa malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Sosial: Perilaku Sosial Pengguna Narkoba pada Kalangan Remaja Analisis Perspektif Dramaturgi Goffman

24 Juni 2024   06:31 Diperbarui: 24 Juni 2024   06:34 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia secara ilmiah mempunyai kekuatan untuk mengendalikan sikap dan tindakannya berdasarkan kebutuhan dasar kemanusiaannya. orang perlu mengidentifikasi dirinya dengan orang lain. Untuk itu ia memulai perjalanan membuat pertunjukan dan bertemu orang lain yang memproyeksikan diri mereka dalam peran yang mewakili kehidupan dan kehidupan di atas panggung dengan cara yang imajiner. 

Goffman menyamakan interaksi sosial dengan pertunjukan teatrikal di mana individu memainkan peran tertentu di depan penonton dan menciptakan kesan yang diinginkan. Penerapan teori dramaturgi Goffman pada kenakalan remaja memberikan wawasan menarik tentang kemunculan dan pemeliharaan perilaku bermasalah di masa muda.

 Di bawah ini adalah beberapa cara penerapan teori dramaturgi Goffman pada kenakalan remaja

1. Peran Sosial 2. Stigmatisasi 3. Panggung Depan dan Panggung Belakang 4. Kontrol Eksposur 

Goffman berpendapat bahwa individu memainkan peran sosial yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari dan peran ini dapat berubah tergantung pada situasinya. Seorang remaja nakal mungkin mengambil peran sebagai "remaja nakal" di antara teman-temannya, tetapi mungkin mengambil peran lain di rumah dan di sekolah. Mereka menggunakan kostum, bahasa tubuh, dan bahasa yang sesuai dengan peran yang mereka mainkan. 

Manajemen kesan: Konsep ini mengacu pada upaya individu untuk mengontrol bagaimana dia dipandang oleh orang lain. Remaja yang terlibat dalam perilaku nakal mungkin menggunakan strategi manajemen kesan untuk menampilkan diri mereka sebagai "keren" atau "berani" di hadapan teman-temannya sambil berusaha menyembunyikan diri dari orang tua dan guru. 

Stigmatisasi: Goffman mengembangkan konsep stigmatisasi untuk menjelaskan bagaimana individu yang karakteristik atau perilakunya dipandang negatif oleh masyarakat mengalami diskriminasi dan penolakan sosial. Remaja yang melakukan kejahatan seringkali mendapat stigma dari masyarakat, dan perilakunya dianggap tidak pantas atau bahkan berbahaya. 

Panggung Depan dan Panggung Belakang; Goffman membedakan antara "panggung depan", di mana individu tampil secara sosial di depan penonton, dan "panggung belakang", di mana individu dapat bersantai dan menjadi diri mereka yang sebenarnya. Remaja yang menjadi penjahat mungkin berperilaku berbeda di depan teman-temannya (front stage) dibandingkan di depan orang tua dan gurunya (backstage). 

Goffman menyarankan bahwa individu cenderung mengontrol jumlah dan jenis informasi yang mereka berikan kepada orang lain tentang diri mereka sendiri. Remaja nakal cenderung membatasi informasi tentang perilaku bermasalah mereka hanya kepada teman sebaya yang melakukan perilaku serupa, dan berpotensi menyembunyikan informasi dari orang dewasa yang mungkin akan memaksakan konsekuensinya. 

Dengan menerapkan konsep tersebut, dapat dijelaskan bahwa bagaimana teori dramaturgi Goffman dapat memberikan wawasan yang berguna mengenai dinamika dan motivasi di balik perilaku kriminal remaja. Bentuk Pengelolahan Kesan Panggung Depan (Front Stage) Pengguna Narkoba berurusan dengan kesan yang mereka dapat. Hal ini didasarkan pada kesadaran akan perilaku luar batasan norma norma pada umum nya . 

Sebagai makhluk sosial, para remaja pengguna narkoba pun berusaha mencoba untuk meninggalkan kesan yang baik pada masyarakat. aktivitas ini Diwujudkan melalui penciptaan simbol-simbol Bertujuan untuk menciptakan spekulasi positif di mata masyarakat Simbol-simbol tersebut biasanya berbentuk sikap sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun