Sosiologi Interpretatif
- Giddens berpendapat bahwa kehidupan manusia secara esensial dibangun oleh makna, bahasa, dan pemikiran atau komunikasi reflektif.
- Weber mengungkapkan bahwa ilmu sosial mempelajari "Maningful Action As Oppose To Behaviour atau Social Action.
- Weber's social actions yaitu tradisional, afektual, rasional, praktikal atau pencapaian tujuan.
- Ontologi terdapat sesuatu yang dimaknai dalam bahasa.
- Epistemology adalah sebuah ilmu pengetahuan yang didapat dalam proses interpretative.
- Metodologi berupa empati, pengungkapan dimensi subjektif sedalam-dalamnya.
Kritisme/Realisme
- Terdapat underlying structure dalam setiap fenomena.
- Realitas terbagi dalam dua kedalaman yaitu Common Sense dan Realitas Saintifik.
- Tugas pengetahuan adalah mengungkapkan underlying structure.
Menurut George Ritzer terdapat tiga paradigma dalam sosiologi, yaitu:
- Fakta Sosial
Bersumber dalam pemikiran Emile Durkheim dengan landasan karyanya yaitu "The Rules Of Sosiological Method (1895)" serta "Suicide (1897)". Emile Durkheim mengkritik sosiologi yang didominasi oleh Comte bahwa sosiologi dikaji berdasarka pemikiran dan bukan fakta nyata yang ada di lapangan. Teori-teori yang terdapat dalam paradigma ini yaitu Teori Fungsional Struktural, Teori Konflik, Teori Sosiologi Makro, dan Teori Sistem.
- Definisi Sosial
Paradigma ini ditandai oleh analisa Weber tentang tindakan sosial atau social action. Jika Durkheim memisahkan antara struktur dan institusi sosial sebagai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, maka sebaliknya Weber melihat hal tersbut menjadi satu kesatuan dan memiliki sebuah makna.Â
Menurut Weber, perkembangan sebuah institusi sosial harus melihat tindakan manusia. Karena segala tindakan manusia ada kontribusi atau pengaruh dari institusi sosial. Paradigma sosial sendiri didukung oleh beberapa teori di dalamnya seperti Teori Aksi, Teori Interaksionalisme Simbolik, Teori Fenomenologi, dan Teori Etnometodologi.
- Perilaku Sosial
Paradigma perilaku sosial mengacu pada karya psikolog Amerika Burrhus Frederic Skinner, salah satunya Beyond Freedom And Dignity (1971). Paradigma ini lebih memusatkan perhatian dengan sebuah hubungan antar individu dengan individu dan individu dengan lingkungan nya.Â
Perilaku sosial menyatakan bahwa objek studi sosiologi yang konkrit dan realistis adalah perilaku manusia Tingkah laku seorang individu, memiliki hubungan dengan bagiaman seorang individu berperilaku di lingkungan nya. Jadi perilaku seorang individu akan mempengaruhi struktur sosial.Â
Teori dalam perilaku sosial yaitu Teori behavioral sociology dengan asumsi reinforcement dan proposisi reward and punishment dan Teori pertukaran (exchange) dengan asumsi selalu ada take and give dalam dunia sosial .Â
Semakin sering individu melakukan suatu tindakan tertentu yang dinilainya membawa keutungan atau manfaat maka semakin sering juga individu tersebut melakukan tindakan yang sama. Selanjutnya jika di masa lalu ada stimulus yang di masa lalu individu mendapatkan hasil atau respon yang positif maka individu tersebut dapat melakukan hal yang sama.Â
Semakin sering individu tersebut mendapatkan apresiasi yang baik, maka sekain sering juga individu tersbeut melakukan tindakan nya.