Mohon tunggu...
Riass Chabibah
Riass Chabibah Mohon Tunggu... -

Menulis adalah caraku belajar. Belajar mengenal dan mengetahui luasnya samudra cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sering Jadi Konselor Dadakan? Ini Tahapan Konseling yang Mesti Kalian Ketahui!

1 April 2018   04:37 Diperbarui: 1 April 2018   08:57 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses konseling seorang konselor perlu melakukan berbagai tahapan dalam pengupayaan pemecahan masalah, di dalam buku Bimbingan dan Konseling karya Robert L. Gibson dan Marianne H. Mictchell berikut adalah tahapan konseling :

A. Membangun Hubungan

Pembentukan hubungan konseli dan konselor adalah penghargaan dan penerimaan positif, empati akurat, dan keaslian/orisinalitas. Membangun hubungan dengan konseli harus dicapai di dalam proses awal konseling. Pada tahap ini konselor dan konseli memiliki tujuan konseling yang berbeda-beda.

Tujuan konselor yaitu membangun hubungan yang menyenangkan dan positif, menjelaskan kepada konseling dan tanggung jawab timbal-baliknya, memfasilitasi komunikasi, mengidentifikasi dan memverifikasi masalah konseli mana  yang ingin diselesaikan, dan membuat rencana bersama konseli untuk memperoleh data yang diperlukan.

Sedangkan tujuan konseli adalah dapat memahami proses konseling dan tanggung jawabnya, membagikan dan menegaskan alasanmnya mencari bantuan konseling, serta bekerja sama di dalam rencana dalam penyelesaian masalah.

B. Pengidentifikasian dan Pengeksplorasian Masalah

Dalam tahap ini, konseli harus lebih bertanggung jawab dalam pengupayaan pemecahan masalah yaitu dengan mengatakan masalah yang sedang dihadapi dan merespon pertanyaan yang dilontarkan oleh konselor.

Dalam tahap ini konselor akan menunjukkan perilaku pendampingan pada konseli serta konseli akan memilah permasalahan yang kompleks atau kulit luar masalah. Tahap ini digunakan untuk mengumpulkan data guna pengupayaan pemenuhan informasi guna perencanaan masalah.

 C. Merencanakan Pemecahan Masalah

 Pada tahap ini konselor harus memberitahu konseli urutan proses konseling yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasi dan mendata semua solusi yang kemungkinan terjadi, mengeksplorasi konsekuensi dari solusi yang diusulkan bersama,serta memprioritaskan solusi yang paling tepat dan disepakati.

Banyak dari konselor yang memilih untuk memandu konseli utuk mengakui permasalahan mereka dibanding mengatakan pada konseli solusi yang terbaik untuk mereka terlebih dulu. Konselor memberi ruang pada konseli untuk mencoba memberi solusi yang sekiranya tepat dan sesuai dengannya terlebih dahulu.

D. Pengaplikasian Solusi dan Penutupan Konseling

Dalam tahap ini konseli bertanggung jawab dalm pengaplikasian solusi yang telah disepakati bersama. Pertama konselor harus menguatkan tindakan konseli dalam solusi yang telah disepakati, lalu ketika konseli sedang mengaplikasikan solusi tersebut konselor harus dapat mempertahankan posisinya sebagai sumber upaya tindak-lanjut , dukungan, dan penguatan.

Pada tahap ini biasanya konselor dapat menangkap sejumlah indikasi dimana apakah konseling tersebut dapat diteruskan, diubah, dipersingkat, ditambah, atau dihentikan namun tidak menutup kemungkinan pada konseli dalam menentukan keputusannya dalam menentukan diteruskan tidaknya proses konseling. 

Dalam proses konseling kerjasama aktif antara konselor dan konseli sangat diperlukan dalam pengupayaan pemecahan masalah. Adanya tahapan konseling akan mempermudah konselor dalam menentukan solusi dan rencana dalam pemenuhan penyelesaian masalah.

#salamkompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun