Mohon tunggu...
Riass Chabibah
Riass Chabibah Mohon Tunggu... -

Menulis adalah caraku belajar. Belajar mengenal dan mengetahui luasnya samudra cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bodoh? Kenali 4 Hal ini!

23 Februari 2018   13:11 Diperbarui: 24 Februari 2018   07:04 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bayimonyet.wordpress.com

 Susah paham ? Sulit mengerti materi ? Merasa paling bodoh ? Hal itu mungkin pernah anda alam. Aatau bahkan anda alami sampai sekarang ?Seringkah anda bertanya-tanya kenpa hal itu bisa terjadi, bukankah pada hakikatnya semua manusia itu sama ?

Kesulitan memahami, mengerti, dan mengerjakan seuatu materi sering kali membuat  peserta didik kesulitan dalam belajar. Banyak dari mereka yang merasa bahwa mereka dilahirkan tidak untuk menjadi orang yang pandai. Sebenarnya hakikatnya manusia dilahirkan sama, namun dalam porsinya masing-masing. Dimana setiap manusia memiliki kemampuan dan kelemahannya masing-masing.

Kesulitan dalam belajar dapat dipastikan jika ada hal yang salah dalam bidang belajar orang tersebut. Setiap orang memiliki cara tersendiri agar dapat mengerti dan memahami  sesuatu. Berbagai tipe anak inilah yang harus dipahami seorang guru utamanya Guru BK. Dimana guru BK juga ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini. BK memiiliki hak dalam bidang belajar peserta didik. Dimana peran BK menurut Depdiknas (2007,2005 ; Prayitno & Anti, 1999)dalam bidang belajar adalah  mengarahkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemapuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah atau madrasah dan belajar secara mandiri.

Guru BK harus mengerti permasalahan apa yang membuat seorang peserta didik kurang bisa menerima dan mengerti terhadap apa yang disampaikan. Dimana bidang pendidikan yang dimaksud dapat mencangkup berbagai hal, seperti :

1. Keadaan peserta didik

Keadaan peserta didik dalam menerima suatu meteri haruslah sehat jasmani dan rohani. Dengan fisik dan jiwa yang sehat seseorang dapat menerima suatu materi dengan maksimal.

2. Situasi pembelajaran

Dalam belajar setiap peserta didik memiliki cara belajar yang nyaman dengan situasi pembelajaran yang berbeda-beda. Ada siswa yang lebih menyukai pembelajaran yang santai sambil mendengarkan lagu, bernyanyi, bahkan tidak sedikit peserta didik yang memilih camilan untuk menemani waktu belajar mereka. Adapula  peserta didik yang lebih suka diam menyediri dalam sepi.

3. Penyampaian materi pembelajaran

Dalam menyampaikan suatu pembelajaran hendaknya setiap guru memiliki cara tersendiri untuk menarik dan memikat peserta didiknya agar dapat dan mampu memahami  materi yang diajarkannya dengan maksimal. Misalnya saja dengan praktik dan survei langsung di lapangan.  

4. Kemampuan peserta didik

Setiap peserta didik memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Seorang guru harus mengerti dan memhami akan hal tersebut. Untuk itu dalam perannya Guru BK harus mengerti dan mengetahi kemampuan peserta didik sehingga dapat mengarahkan peserta didik sesuai dengan kemampuan mereka.

Permasalahan-permasalahan tersebut haruslah ditelaah dan dikaji dengan merata pada setiap peserta didik guna menciptakan generasi yang kompeten dalam  bidangnya masing-masing.  Guru BK dapat memanfaatkan haknya untuk mengkaji hal ini, misalnya melakukan survei dengan menggunakan kuesioner. Namun kuesioner-kuesioner tersbut harus terus diteliti dan dikaji secara terus-menerus untuk mendapatkan  hasil yang baik. Dalam menjalankan misinya, dukungan dari lingkungan dan peserta didik sangatlah penting. Dominansi dari salah satu pihak tidak akan memberikan hasil yang baik. Guru BK yang paham akan permasalahan peserta didiknya, peserta didik yang dapat bekerja sama, lingkungan yang mendukung  serta proses secara intens antara ketiganya akan menghasilkan hasil yang maksimal.

Terus belajar, jangan gentar, telusuri kemampuan dasar, kembangkan kemampuan , kejar impian, dengan Guru BK sang pahlawan moral !

#salamkompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun