MSCs/DSCs dari kres neural memiliki potensi diferensiasi tinggi ke sel saraf dan kondrosit, serta efek imunomodulatori yang kuat in vitro dan in vivo, mengindikasikan potensi terapeutik besar dalam perbaikan jaringan seperti tulang, gigi, dan jaringan lunak. PDLSCs memiliki kapasitas regenerasi yang kuat dibandingkan MSCs sumsum tulang pada cacat ukuran kritis pada tikus dengan sistem kekebalan rendah, menunjukkan keunggulan PDLSCs dalam terapi regenerasi tulang. Stem cells from human exfoliated deciduous teeth (SHED) dapat memperbaiki osteoporosis dan mempromosikan regenerasi tulang pada mencit dengan lupus eritematosus sistemik. Matriks ekstraseluler DPSC meningkatkan integrasi tulang buatan dan regenerasi tulang, serta DPSC memiliki potensi neurogenik dan angiogenik kuat untuk regenerasi pulpa gigi. Selain itu, DSCs dianjurkan untuk rekonstruksi jaringan lunak seperti ligamen periodontal, dan memiliki potensi untuk mengembalikan aktivitas induksi neurovaskular.
Kontrol inflamasi
DSCs memiliki sifat imunomodulatori yang cocok untuk terapi penyakit imun dan peradangan. DPSCs dapat mengurangi peradangan melalui mekanisme seperti apoptosis pada sel T dan pelepasan sitokin antiinflamasi. GMSCs juga mempolarkan makrofag menjadi fenotipe M2, yang memiliki efek antiinflamasi. DSCs, termasuk DFSCs dan DPSCs, juga dapat meredakan kondisi seperti sindrom Sjögren dan stres oksidatif. Studi menunjukkan bahwa DSCs memiliki potensi besar dalam aplikasi terapeutik pada penyakit peradangan.
Studi klinis
Studi Klinis DSCs semakin populer setelah keamanan dan efektivitasnya terkonfirmasi. Lebih dari 15 uji klinis telah dilakukan, termasuk untuk regenerasi jaringan dan penyembuhan penyakit, seperti DPSCs untuk COVID-19 dan SHEDs untuk pulpa gigi. Beberapa hasil menarik dicapai dalam studi ini. Salah satunya adalah uji acak oleh Chen et al. dengan PDLSCs autologus untuk cacat periodontal, yang memvalidasi keamanan penggunaan DSCs dalam aplikasi klinis. Xuan et al. berhasil meregenerasi pulpa gigi tiga dimensi dengan SHEDs yang diimplantasi pada pasien nekrosis pulpa. Manfaat klinis DSCs terlihat dari kapasitas regeneratif dan kemampuannya mengembalikan keseimbangan imun jaringan.
Jalur imunoregulatori dari MSCs/DSCs
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa MSCs/DSCs yang diperluas secara in vitro dapat memfasilitasi perbaikan dan regenerasi jaringan yang rusak melalui tindakan imunomodulatori mereka. MSCs/DSCs memiliki kemampuan imunomodulatori yang kuat, memberikan potensi terapi pada berbagai gangguan degeneratif dan inflamasi. Efek imunomodulatori MSCs/DSCs dihasilkan melalui produksi metabolit, sitokin, faktor pertumbuhan, kemokin, EVs, dan vesikel apoptotik serta regulasi imun sel T melalui kematian (Gambar 2). Berikut kami soroti beberapa jalur utama yang berkontribusi pada imunomodulasi yang dimediasi oleh MSCs/DSCs.
Metabolit: NO, metabolit triptofan, PGE2.
Studi baru menunjukkan bahwa injeksi lokal adipose-derived stem cells (ADSCs) secara signifikan mengurangi kerugian tulang alveolar dan rasio makrofag iNOS+/CD206+ dalam model tikus periodontitis. ADSCs melepaskan kynurenine, metabolit triptofan yang dihasilkan oleh IDO, untuk mengaktifkan reseptor aril hidrokarbon dan meningkatkan NFE2L2 dalam makrofag, menghasilkan efek terapeutik pada periodontitis. Asam kynurenic, metabolit lain yang dihasilkan oleh IDO, dapat meredakan infiltrasi neutrofil pada paru-paru yang cedera. Efek imunosupresif MSCs juga melibatkan ekspresi enzim COX1/COX2 dan produksi prostaglandin E2 (PGE2), yang berperan dalam imunomodulasi oleh PDLSCs dan regenerasi jaringan periodontal.
Faktor pertumbuhan, sitokin, dan kemokin