Seorang guru tidak hanya berdiri di depan untuk menjadi teladan dan mengajarkan ilmu pada muridnya, tetapi posisi guru pun harus mampu berdiri di tengah sebagai pemompa semangat bagi para anak didiknya, serta mampu berdiri di belakang untuk memantau dan mendorong jalannya murid untuk terus maju mencapai apa yang ia cita-citakan.Â
Dapat dibayangkan betapa urgen posisi guru, dimanapun ia berada akan selalu memberikan pengaruh dan dampak yang baik bagi muridnya secara khusus, dan bagi lingkungannya secara lebih umum.Â
Sehingga setiap keputusan yang diambil oleh guru dalam proses pembelajarannya sebagi pemimpin pembelajaran, akan sangat berpengaruh bagi masa depan muridnya, juga masa depan bangsa ini.
Pada proses mengajarnya di sekolah, guru kerap kali dihadapkan pada dilema etika yang mana pemilihan keputusannya semua benar secara moral, namun saling bertentangan.Â
Sehingga tidak mudah bagi seorang guru untuk memilih keputusan yang tepat dan terbaik, dengan memerhatikan kebermanfaatan untuk orang banyak.Â
Lebih jauh lagi, setiap keputusan yang akan diambil tentunya memberikan dampak pada lingkungan yang kondusif, positif, aman dan nyaman.Â
Perlu sikap kehati-hatian dan pertimbangan yang matang bagi guru untuk memilih sebuah keputusan. Setiap keputusan yang diambil oleh pribadi seseorang, sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang melekat di dalam dirinya. Perlu langkah-langkah yang konsisten dan terukur agar pengambilan keputusan yang diperoleh tepat dan bermanfaat.
Terdapat 9 langkah efektif yang dapat dilakukan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu :Â
1) Mengidentifikasi bahwa terdapat nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini, 2.) Menentuka siapa saja yang terlibat dalam situasi ini, 3.) Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,Â
4.) Melakukan pengujian benar atau salah baik melalui uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran serta uji panutan atau idola, 5.) Melakukan pengujian paradigma benar atau salah yang memuat 4 paradigma yaitu : individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan serta jangka pendek lawan jangka Panjang,Â
6.) Melakukan prinsip resolusi yakni berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis aturan atau berpikir berbasis rasa peduli, 7.) Melakukan investigasi opsi trilemma, 8.) Membuat keputusan, 9.) Melihat kembali keputusan kemudian merefleksikannya.