Mohon tunggu...
Ria Rejekiwati
Ria Rejekiwati Mohon Tunggu... Guru - guru

saya suka membaca, musik, memasak dan traveling... dan saya suka berbagi ilmu untuk mendapatkan ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

16 Februari 2024   14:35 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sampailah saya pada pembelajaran pengambilan keputusan dalam program pendidikan guru penggerak angkatan 9, berkut saya ingin berbagi sedikit tentang cangkupan materi yang tergabung dalam tugas koneksi antar marteri modul 3.1 . semoga tulisan saya ini mampu menggugah keingintahuan teman-teman semua untuk menggali lebih dlama tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. meski saya belum menjadi pemimpin besar, pemimpin hebat dan tokoh inspiratif ijinkan saya sedikit berbagi dari pembelajaran yang saya dapatkan.

menurut teman-teman apa si kepemimpinan itu ?

kajian modul 1 tentang filosofi Ki Hajar Dewantara yang berkaitan dengan pemimpin, seperti Pratap Triloka 

"Ing ngarso sung tulodho" menjadi pemimpin harus bisa memberi contoh

"Ing Madya Mangun Karso" menjadi pemimpin yang bersahabat bisa berada ditengah-tengah untuk menyemangati

" Tut Wuri handayani" menjadi pemimpin yang mendorong kemajuan yang dipimpin ketika yang dipimpin mengalami penurunan

lalu.... bagaimanakah nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita berpengaruh terhadap prinsip yang akan kita ambil ketika mengambil keputusan sebagai pemimpin.

nilai-nilai yang tertenama dalam diri adalah perwujudan dari kebiasaan yang dilakukan sedari kecil yang mengakar membentuk karakter, kalaulah di anggap ajaran budaya ke-Indonesiaan kita di anggap kuno oleh beberapa orang, rasanya saya kurang sependapat dengan hal ini. yang saya rasakan justru adat budaya ketimuran kita, seperti ajaran tentang perilaku dan adab yang ada dimasyarakat justru adalah inovasi tentang bagaimana manusia ingin diperlakukan dengan baik. 

seperti contoh saja dalam trapesium usia

pengaruh memory dari pengalaman yang terbentuk sangat berpengaruh terhadap karakter seseorang, bayangkan jikalau seseorang tersebut memiliki memeory yang kurang menyenangkan selama hidupnya, pasti akan berpengaruh terhadap karakter dna sikap dia terhadap lingkungan sekitar.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

materi pengambilan keputusan dan kegiatan choacing (bimbingan) sangatlah berpengaruh besar, dalam bimbingan choach fokus kepada pengembangan penyelesaian masalah dari orang yang sedang bermasalah, mencari penyelesaian dengan bimbingan yang choach lakukan sehingga yang bermasalah memiliki pencerahan pemikiran dan dapat menemukan penyelesaiannya.

Bayangkan kalau seorang pemimpin dalam menyelesaikan masalah tanpa menggunakan pendekatan choacing, akan banyak persepsi pemikiran sendiri yang diutarakan yang akhirnya malah membuat masalah rancu ke segala arah. karena itu penting menurut saya dalam menyelesaian masalah pengambilan keputusan se-orang pemimpin baiknya mempelajari materi choaching.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dari pertanyaan pemantik tersebut, menurut saya pribadi kemampuan sosial emosional ini dasar dalam pengendalian diri, menyadari kebutuhan diri, manakah yang sudah terpenuhi dan belum terpenuhi yang mempengaruhi emosi kita secara pribadi yang nantinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan sesorang. 

contohnya :

si Andi memiliki trauma karena kekerasan dari orang tua nya, maka kebutuhan akan kasih sayang belum terpenuhi. ketika andi memiliki kekasih dan mereka sedang berselisih paham secara emosional andi memiliki kekurangan akan kebutuhan kasih sayang andi akan banyak menuntut perhatian dan kasih sayang dari kekasihnya, hal ini justru menjadi pusat masalah yang sedang mereka hadapi karena kekasih andi mulai merasa tidak nyaman dan seperti terkekang oleh andi. bukan nya saling menyayangi justru saling menuntut. andi menuntut perhatian penuh dan kekasihnya menuntut kebebasan. maka ketika terjadi konflik kesadaran emosional andi akan berpengaruh besar. akhirnya andi akan memutuskan kekasihnya karena merasa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi.

begitulah sedikit gamabaran pemahaman yang saya pahami. itu saya contohkan soal andi, nah bagaimana kalau guru... anda mulai bisa membayangkan bukan... kira-kira didalam proses pembelajaran akan bagaimana apabila kesadaran sosial emosional seorang guru belum terpenuhi. dalam kompetensi sosial dan emosional kesadaran diri, kesadaran sosial, manajemen diri, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab itulah ke lima kompetensi sosial emosional yang wajib setiap guru pamahami dalma proses kepemimpinan pembelajaran.

Nah...dalam kasus delima etika, guru akan dihadapkan dengan kepentingan benar lawan benar yang terjadi dikelas, 

contoh saja soal murid yang ijin untuk menjalanakan surat tugas kepala sekolah untuk mengikuti kegiatan osis diluar sekolah, teryata pada saat bersamaan guru tersebut sedang akan melakukan ulangan harian. apa yang akan beliau putuskan ?

seperti contoh kasus soal pemenuhan kebutuhan yang saya gambarkan dengan kasus andi, mungkin teman-teman sudah mampu menelaah apa yang akan guru lakukan apabila guru sudah memiliki kompetensi sosial emosional yang baik.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

jikalau masalah moral dna etika kembali ke nilai-nilai yang di anut, dengan ajaran kita yang ketimuran dan mengedepankan nilai-nilai kebajikan saya yakin pendidik secara tanpa sadar akan melakukan menyelesaian moral dengan nilai-nilai budaya luhur bangsa.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

keputusan yang diambil dengan mengedepankan dampak baik kebanyak orang akan membuat lingkungan tenang dan nyaman. pemilihan keputusan dengan basik dasar pemikiran ini memang memikirkan jangka pendek dan jangka panjang yang akan terjadi dimasing-masing keputusan yang akan di ambil.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

dari beberapa analisa kasus yang saya amati terjadi di saya sendiri, tantangan nya memang pada saat kita dihadapkan pada dua pilihan keputusan yang diambil. setelah mengkaji analisa dari 4 paradigma ternyata beberapa paradigma ini bisa muncul berurutan apabila di paradigma pertama dan kedua misalnya kita belum memutuskan keputusan.

contoh saja : ketika saya menghadapi sebuah protes karena satu orang anggoba pmr binaan saya yang meninggalkan kelas karena bertugas piket UKS mendapatkan protes dari guru kelasnya yang tidak mengijinkan dia piket. awalnya fenomena ini kejadian antara , kesetiaan lawan kebenaran tetapi berkembang apabila tidak diselesaikan bisa menjadi  indivu lawan kelompok, bahkan bisa bergulir membesar menjadi jangk apendek laawan jangka panjang dan lainnya.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

setiap keputusan yang diambil guru dalam proses pengajaranya apabila semua hal fokus utamanya adalah murid, maka akan menemukan penyelesaian terbaik bagi murid, jauh dari kepentingan individu guru. maka dalam mendukung potensi murid, guru haruslah benar-benar mengenal karakter murid, mengenal kebutuhan murid yang belum terpenuhi dan menyelarasakan dengan proses pembelajaran yang dibutuhkan.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

keputusan yang diambil guru sangatlah berpengaruh penting bagi masa depan murid, contoh simple saja... salah seorang murid memiliki gaya belajar kinestetik karena guru tidak memahami kompetensi sosial emosional, guru akan sering berdebat soal murid ayng tidak bisa diam dan sering ijin keluar kelas. ketika waktu penilaian guru akan memberikan nilai rendah tanpa melakukan pendekatan kenapa murid tidak bisa mengerjakan soal ujian. karena nilai raport yang rendah ini akhirnya di murid tidak bisa mendaftarkan diri menjadi TNI, padahal TNI adalah cita-cita dna hidupnya.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

menurut saya pribadi materi tentang 3 prinsip dasar pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan merupakan sebuah rumus dalam menganalisis hal-hal yang muncul setiap harinya dalam proses pmbelejaran. kalau saya urutkan dari modul 1 kita di ajarkan filofosi Ki Hajar Dewantara, Nilai dan peran guru modul 1 ini bertujuan membuat pondasi diri seorang guru, bagaimanakh seharusnya dna  selajimnya guru itu. kemudian modul 2 kita diajarkan sebagai mahluk sosial dalam tugas pembelajran untuk dapat memahami bagaimana murid kita, bagaimana pembelajaran berdiferensiasi, bagaimana pembelajaran sosial emosional dan bagaimana kita menjadi baik-baik saja disaat kita menghadapi masalah dengan teknik STOP dan well being ayang ada dimodul 2. setalahnya saat nya kita sebagai epmimpin pembelajaran memutuskan bagaimana baiknya keputusan itu dibuat dalam modul 3.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

ada hal yang menarik dalam proses pembelajaran modul 3 ini adalah kita ketika memutuskan sesuatu haruslah meelwati pemikiran yang logis, analisa yang mendalam dan menghilangkan penilaian pribadi dari persepsi kita sendiri dan memutuskan sesuatu yang baik untuk semua orang.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

dalam dilema moral saya pernah memutuskan sesuatu ketika menjadi kepala program study dahulu waktu mengabdi di semk swasta, saya dihadapkan dengan situasi moral dilema. yang mana bujukan untuk kepentingan individu melawan soal nilai-nilai kejujuran yanga ada. karena belum memahami langkah, kesadaran sosial emosional dan juga 3 prinsip, saya dengan tegas langsung tidka dan memutuskan sesuatu dengan ketegasan sebagai pemimpin. ternyata efeknya beberapa orang yang merasa kepentingannya tidak terwakili dengan keputusan saya mulai menjelekkan dan juga memberi pengaruh yang kurang baik. hanya berbagi pengalam... saya berterima kasih sekali ketemu dengan program guru penggerak ini.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

dampaknya saya lebih berfikir jauh dna berhati-hati lagi dalma mengambil tindakan.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

sangat penting dan sangat bermanfaat.

chanel youtube RIA IMUD
chanel youtube RIA IMUD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun