Mohon tunggu...
Ria Rejekiwati
Ria Rejekiwati Mohon Tunggu... Guru - guru

saya suka membaca, musik, memasak dan traveling... dan saya suka berbagi ilmu untuk mendapatkan ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

16 Februari 2024   14:35 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:10 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

materi pengambilan keputusan dan kegiatan choacing (bimbingan) sangatlah berpengaruh besar, dalam bimbingan choach fokus kepada pengembangan penyelesaian masalah dari orang yang sedang bermasalah, mencari penyelesaian dengan bimbingan yang choach lakukan sehingga yang bermasalah memiliki pencerahan pemikiran dan dapat menemukan penyelesaiannya.

Bayangkan kalau seorang pemimpin dalam menyelesaikan masalah tanpa menggunakan pendekatan choacing, akan banyak persepsi pemikiran sendiri yang diutarakan yang akhirnya malah membuat masalah rancu ke segala arah. karena itu penting menurut saya dalam menyelesaian masalah pengambilan keputusan se-orang pemimpin baiknya mempelajari materi choaching.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dari pertanyaan pemantik tersebut, menurut saya pribadi kemampuan sosial emosional ini dasar dalam pengendalian diri, menyadari kebutuhan diri, manakah yang sudah terpenuhi dan belum terpenuhi yang mempengaruhi emosi kita secara pribadi yang nantinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan sesorang. 

contohnya :

si Andi memiliki trauma karena kekerasan dari orang tua nya, maka kebutuhan akan kasih sayang belum terpenuhi. ketika andi memiliki kekasih dan mereka sedang berselisih paham secara emosional andi memiliki kekurangan akan kebutuhan kasih sayang andi akan banyak menuntut perhatian dan kasih sayang dari kekasihnya, hal ini justru menjadi pusat masalah yang sedang mereka hadapi karena kekasih andi mulai merasa tidak nyaman dan seperti terkekang oleh andi. bukan nya saling menyayangi justru saling menuntut. andi menuntut perhatian penuh dan kekasihnya menuntut kebebasan. maka ketika terjadi konflik kesadaran emosional andi akan berpengaruh besar. akhirnya andi akan memutuskan kekasihnya karena merasa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi.

begitulah sedikit gamabaran pemahaman yang saya pahami. itu saya contohkan soal andi, nah bagaimana kalau guru... anda mulai bisa membayangkan bukan... kira-kira didalam proses pembelajaran akan bagaimana apabila kesadaran sosial emosional seorang guru belum terpenuhi. dalam kompetensi sosial dan emosional kesadaran diri, kesadaran sosial, manajemen diri, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab itulah ke lima kompetensi sosial emosional yang wajib setiap guru pamahami dalma proses kepemimpinan pembelajaran.

Nah...dalam kasus delima etika, guru akan dihadapkan dengan kepentingan benar lawan benar yang terjadi dikelas, 

contoh saja soal murid yang ijin untuk menjalanakan surat tugas kepala sekolah untuk mengikuti kegiatan osis diluar sekolah, teryata pada saat bersamaan guru tersebut sedang akan melakukan ulangan harian. apa yang akan beliau putuskan ?

seperti contoh kasus soal pemenuhan kebutuhan yang saya gambarkan dengan kasus andi, mungkin teman-teman sudah mampu menelaah apa yang akan guru lakukan apabila guru sudah memiliki kompetensi sosial emosional yang baik.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

jikalau masalah moral dna etika kembali ke nilai-nilai yang di anut, dengan ajaran kita yang ketimuran dan mengedepankan nilai-nilai kebajikan saya yakin pendidik secara tanpa sadar akan melakukan menyelesaian moral dengan nilai-nilai budaya luhur bangsa.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

keputusan yang diambil dengan mengedepankan dampak baik kebanyak orang akan membuat lingkungan tenang dan nyaman. pemilihan keputusan dengan basik dasar pemikiran ini memang memikirkan jangka pendek dan jangka panjang yang akan terjadi dimasing-masing keputusan yang akan di ambil.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun