Dalam hal ini, Â bermula dari tingkatan rumah tangga, peran perempuan tak terbantahkan sangat penting dalam pengelolaan konsumsi energi rumah tangga.Â
Perempuan bukanlah hanya sekedar pemanfaat dan pemakai energi. Namun, lebih dari itu. Perempuan menjadi penentu penggunaan konsumsi energi rumah tangga!Â
Perempuan dan Transisi Energi Adil
Baik di perkotaan maupun di pedesaan, pengaruh perempuan sangatlah penting, khususnya di sektor rumah tangga. Hanya saja, jika di pedesaan akan lebih terasa dan lebih tinggi. Misalnya saja, pada wilayah yang masih terpencil.Â
Perempuan di pedesaan  dan daerah terpencil ini bersentuhan dengan program Energi Terbarukan  skala kecil dan rumah tangga.Â
Pada daerah pedesaan dan daerah tertinggal, menurut Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Perempuan di Daerah Terpencil berjumpa dengan  program terkait energi, sesuai dengan kebutuhan wilayahnya.
Sebut saja program elektrifikasi pedesaan(PLTS, PLTMH), Distribusi lampu tenaga surya hemat energi,pemadangan PJU tenaga surya, Implementasi biogas rumah, tungku sehat hemat energi.
Tentu saja, program-program yang ada harus dapat membuat perempuan sebagai pemanfaat energi yang memiliki waktu produktif, lebih sehat, dan keamanan yang terjamin
Perempuan,Kesetaraan dan Teknologi
Sekitar 70 Â % siklus hidup perempuan setiap harinya bersentuhan dengan energi. Dari membuka mata hingga lelap tidur.Â
Sayangnya, peran perempuan  penyedia utama kebutuhan energi dalam rumah tangga yang kadang dilihat secara tidak proporsional.
Padahal, perempuan-perempuan lah yang  langsung terdampak ketika krisis energi terjadi
Membuka akses dan wawasan teknologi transisi energi terhadap perempuan, masih perlu ditingkatkan. Termasuk dengan upaya pengarusutamaan gender. Â