Lukisan Wahyu Temurun merupakan yang paling lama dibuat oleh Sari Koeswoyo, hampir 2 tahun!Â
Sari menyoal adanya peran penting perempuan dalam pemilihan raja. Perempuan itu mendapatkan wahyu bagaimana seseorang seharusnya memimpin.Â
Harus dilekati sikap kebijaksanaan, adil, pengayom, dan punya kekuatan sehingga dalam karyanya, ada simbol naga dan ganesha.Â
Eksplorasi Kreatif Memanusiakan Wayang
Figur-figur wayang bergender perempuan yang hadir dalam karya Sari, seperti kata Kurator Mamik S, merupakan hasil pengamatan dan pembelajarannya terhadap berbagai bentuk visualiasasi wayang Jawa, yang direduksi bentuk dan motifnya oleh karakteristik sendiri.
Wayang Sari meski tidak memiliki pakem, merupakan hasil eksplorasi kreatif dari imajinasinya, idenya dan halusinasinya dalam mendekonstruksi citra wayang dan kisahnya. Sari menyebutnya dengan memanusiakan wayang dan mematangkan manusia.
 Yang pasti, saat melihat karya Sari Koeswoyo bersama teman-teman komunitas Koteka, menyeluruh perasaan senang dan bangga dengan adanya lukisan Wayang bergender perempuan.Â
Tak hanya itu, suasana keakraban dan kehangatan yang hadir di galeri Ruang Garasi memberikan semangat kepada perempuan, sekaligus membuka mata peran perempuan dalam kehidupan yang strategis.Â
Bisa jadi, lantaran pameran "Lakonmu Apa?" menarik, waktu pameran yang dibuka pada tanggal 30 Agustus, bertepatan ulang tahun Sari ke-55, akhirnya diperpanjang hingga 9 September 2023.
---Jakarta,dhu040923--