Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

"Lakonmu Apa?": Wujud dan Sosok Perempuan dalam Wayang Sari Koeswoyo

4 September 2023   16:00 Diperbarui: 4 September 2023   18:48 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sari Koeswoyo bersama perupa Kana Fuddy Prakoso, pendiri Ruang Garasi (dok. Windhu) 

Lukisan Wahyu Temurun merupakan yang paling lama dibuat oleh Sari Koeswoyo, hampir 2 tahun! 

Sari menyoal adanya peran penting perempuan dalam pemilihan raja. Perempuan itu mendapatkan wahyu bagaimana seseorang seharusnya memimpin. 

Harus dilekati sikap kebijaksanaan, adil, pengayom, dan punya kekuatan sehingga dalam karyanya, ada simbol naga dan ganesha. 

Keluarga Koeswoyo generasi kedua (dok. Windhu) 
Keluarga Koeswoyo generasi kedua (dok. Windhu) 

Eksplorasi Kreatif Memanusiakan Wayang

Figur-figur wayang bergender perempuan yang hadir dalam karya Sari, seperti kata Kurator Mamik S, merupakan hasil pengamatan dan pembelajarannya terhadap berbagai bentuk visualiasasi wayang Jawa, yang direduksi bentuk dan motifnya oleh karakteristik sendiri.

Wayang Sari meski tidak memiliki pakem, merupakan hasil eksplorasi kreatif dari imajinasinya, idenya dan halusinasinya dalam mendekonstruksi citra wayang dan kisahnya. Sari menyebutnya dengan memanusiakan wayang dan mematangkan manusia.

Pameran Wayang Sari (dok. windhu) 
Pameran Wayang Sari (dok. windhu) 

 Yang pasti, saat melihat karya Sari Koeswoyo bersama teman-teman komunitas Koteka, menyeluruh perasaan senang dan bangga dengan adanya lukisan Wayang bergender perempuan. 

Tak hanya itu, suasana keakraban dan kehangatan yang hadir di galeri Ruang Garasi memberikan semangat kepada perempuan, sekaligus membuka mata peran perempuan dalam kehidupan yang strategis. 

Bisa jadi, lantaran pameran "Lakonmu Apa?" menarik, waktu pameran yang dibuka pada tanggal 30 Agustus, bertepatan ulang tahun Sari ke-55, akhirnya diperpanjang hingga 9 September 2023.

---Jakarta,dhu040923--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun