Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Lebih Hijau dan Makin Cantik, Nggak Cukup Sehari Bercerita Tentang Indonesia di Taman Mini

21 Agustus 2023   09:43 Diperbarui: 21 Agustus 2023   13:47 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surikin, pemandu Museum Hakka di depan jajaran foto tokoh Tionghoa yang berjasa di ruang Merah Putih Museum Hakka(dok.windhu) 

Hal menarik adalah saat berada di rumah adat Kariwari. Menurut Rakhel Gratiana, pemandu keturunan Papua dan Jawa, rumah Kariwari di tanah Papua adalah rumah adat Tobati Enggros yang terdapat di teluk Youtefa dan danau Sentani. 

Di Papua, rumah berbentuknya limas segi delapan ini khusus untuk laki-laki dan digunakan untuk tempat bermusyawarah. 

Benda sehari-hari, pakaian adat, senjata perang, koteka, alat berburu, ukiran, noken, dan alat musik adalah beberapa di antara koleksi di dalamnya. Aneka patung asmat dengan berbagai ketinggian juga ada. Berbagai tradisi seperti pemanggilan arwah dan mentato anak yang masuk usia akil balik juga ada.

Patung orang Papua yang seakan hidup. (dok.windhu) 
Patung orang Papua yang seakan hidup. (dok.windhu) 

Sejumlah rumah adat Suku Dani berbentuk bulat yang disebut honai juga memukau. Di depan rumah adat suku yang tinggal di Lembah Baliem JayaWijaya ini ada Mumie berwarna hitam. Di tengah-tengah kelompok rumah, ada tumpukan batu-batu, yang merupakan ciri khas Bakar Batu, yakni untuk membakar ubi atau makanan lainnya. 

Surikin, pemandu Museum Hakka di depan jajaran foto tokoh Tionghoa yang berjasa di ruang Merah Putih Museum Hakka(dok.windhu) 
Surikin, pemandu Museum Hakka di depan jajaran foto tokoh Tionghoa yang berjasa di ruang Merah Putih Museum Hakka(dok.windhu) 

Museum Tionghoa Hakka dan Taman Burung yang Unik

Museum di Taman Mini berjumlah 18 yang masing-masing sarat dengan pengetahuan dan unsur edukasi. Salah satu yang menarik adalah Museum Hakka. Ada sejarah Tionghoa Indonesia disini. Bangunan tiga lantai  berbentuk bundar mengadopsi tempat bermukim yang disebut Tulou di Pegunungan Fujian. Tulisan dibaca Ngai, yang berarti saya, langsung terlihat di depan pintu masuk. Museum ini mempunyai tujuh ruang pamer. 

Selain sejarah kedatangan orang Tionghoa, Surikin dari Mueum Hakka menekankan kayanya tanah Indonesia akan rempah-rempah yang membuat bangsa Eropa beramai-ramai datang untuk mengeksploitasi. Pada ruang Merah Putih, dipampangkan foto tokoh-tokoh Tionghoa yang berjasa bagi bangsa dan negara Indonesia dari berbagai bidang. 

Wayang Potehi, salah satu kesenian yang ada di Museum Hakka (dok.windhu) 
Wayang Potehi, salah satu kesenian yang ada di Museum Hakka (dok.windhu) 

Museum Hakka juga menampilkan ragam kuliner Indonesia yang berkaitan dengan Tionghoa, seperti Bakmie, onde-onde, dan banyak lagi. 

Selain itu masih terdapat adat istiadat, beragam kesenian, seperti seni lukis, seni wayang, seni pertunjukkan, dan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun