Waktu untuk melepaskan lampion 2 sampai 3 menit saat sudah terasa gembung.
Kalau tidak cukup panas, lampion terbang rendah dan bisa menyangkut di pohon.
Keindahan pemandangan ribuan lampion tercipta karena kebersamaan saat dilepaskan ke angkasa.
Festival Lampion, Potensi Wisata Religi dan Wisata Sejarah
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, Waisak tahun 2023 yang diselenggarakan kembali di Candi Borobudur telah membuat masyarakat berbondong-bondong.
"Orang datang ke Borobudur dengan berbagai keinginan, ada yang ingin wisata dan ibadah," katanya.
Masyarakat yang ingin menonton pesta lampion berasal dari berbagai suku, agama, dan rindu piknik.
Ini setelah tiga tahun tidak bisa menikmati akibat pandemi yang melanda Indonesia dengan diiringi pembatasan sosial berskala besar (PBB).Terlebih pada tahun 2023, ada libur bersama Waisak.
Menparekraf Sandiaga Uno dengan menyatakan senangnya ada perayaan hari Waisak. Suatu hal yang bagus untuk kebangkitan pariwisata. Tingkat ekonomi pun bisa mmbaik.
Hotel-hotel penuh hingga 100 persen, họ.mestay penuh. "Kalau bisa, Waisak diadakan tiap minggu," katanya berseloroh.
Ada wisata religi yang menarik minat minat wisatawan dalam negeri dan mancanegara.
Tak hanya festival lampion, laku puluhan Bhikkhu dari berbagai negara yang melakukan perjalanan Thudong dari Thailand-Borobudur (Indonesia) juga mengundang simpati dan keingintahuan.
Perjalanan ini diikuti oleh puluhan bhikkhu ini dimulai pada tanggal 23 Maret 2023. Mereka menempuh perjalanan dari Nakhon Si Thammarat, Thailand dan melalui rute empat negara yak i Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia (Batam, Jakarta, Cirebon, Semarang, Magelang, Borobudur).