Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Pulang ke Kampung, Setangkup Rindu dan Setiap Sudut yang Memanggil

25 April 2023   14:26 Diperbarui: 26 April 2023   11:57 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maklum, untuk mendapatkannya di kota Jakarta tak akan mudah dan tak pernah sesuai. Kembali, makanan tradisional dengan suasana pasar yang juga tradisional dan tak megah justru terekam.

Untuk bekal ke Jakarta, tak lupa memborong jenang, krasikan, lanting, gadung, dan gebleg. Ah, aku pun suka wajik yang dijual per kilogram. Selalu begitu. Menjejak cita rasa kuliner yang pernah memuaskan perut selalu tak pernah cukup. Selalu ingin mengulanginya kembali jika sudah waktunya untuk pulang.

Bdug Kyai Bagelen (sumber: Kemdikbud.go.id)
Bdug Kyai Bagelen (sumber: Kemdikbud.go.id)

Alun-alun dan Beduk Terbesar di Dunia

Jangan terlewatkan semua yang dirindukan dari kampung, jika waktu masih ada. Menyinggahi alun-alun kota di daerah seakan sebuah panggilan wajib sudah sampai ke kampungmu. Alun-alun sesuai untuk tempat berkumpul dan menikmati sore hingga malam. Jajanan bisa dibeli dengan mudah tak usah khawatir kelaparan. Nikmati saja.

Mengunjungi kampung, sudut kota yang bersejarah, bangunan lama dan kisah religi yang menyertai juga membuat rindu. Jika sampai ke alun-alun, menyempatkan diri ke Masjid Agung Purworejo. Di masjid tua yang pembangunannya dimulai tahun 1834 M ini ada sebuah bedug besar yang terbesar di dunia.

Bedug Kyai Bagelen yang disebut juga Bedug Pandawa ini memiliki ukuran garis tengah bagian depan 194 cm, garis tengah bagian belakang 180 cm, panjang 292 cm dengan keliling bagian depan 601 cm dan bagian belakang 564 cm.

Kayunya dari jati raksasa Dukuh Pandawa. Kulit bedug yang semula terbuat dari kulit banteng,sekarang telah diganti dengan kulit lembu. Nama bedug terbesar di dunia disematkan karena saat itu tak semua masjid di dunia, di luar Indonesia, memiliki bedug.

***

Menyusuri kenangan dalam masa ramadan dan idul fitri terasa menyenangkan. Semua yang dirindukan dari kampung halaman menjadi pengobat rindu penuh syukur. Segala sesuatu dari kampung itu mungkin tak banyak berubah kecuali yang telah dipersolek dengan penataan kota.

Hal yang berubah adalah pada manusia yang berganti sesuai bertambahnya waktu. Diri ini yang berubah dari segi usia dan pengalaman. Termasuk kenangan yang selalu menyertai haru dalam setangkup rindu.

---Jakarta,dhu250423--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun