Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kastengel dan Nastar, Tetap Sajian Kue Favorit di Lebaran yang Berbeda

21 April 2023   23:44 Diperbarui: 21 April 2023   23:53 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat kastengel (dok.rwindhu)

Tahun demi tahun terus bertambah, ramadan ke ramadan boleh berganti. Lebaran demi lebaran bisa saja berlalu. Tanggal 1 Syawal penanda Idul Fitri  dapat saja berbeda. Namun, sajian kue favorit di lebaran umumnya tak banyak berubah di rumah.

Bukan cuma di rumah saya, tapi mungkin juga di rumah keluarga besarmu. Lihat saja, di meja ruang tamu banyak rumah saat dikunjungi satu per satu untuk silahturahmi, suguhan yang ada juga nggak jauh berbeda dari lebaran tahun sebelumnya, kan?

Ya, entah di rumah umat yang hari lebarannya lebih dulu atau di kediaman umat muslim yang memilih hari lebarannya mengikuti keputusan pemerintah dengan menggenapkan 30 hari berpuasa.

Sebut saja, kue-kue kering yang ada di meja tamu. Ada kue nastar, ada kue kastengel, ada kue semprit, ada kue kacang, hingga putri salju yang biasanya nyaris nggak pernah absen. Terlepas dari pemeringkatan kue mana yang paling digemari di lebaran kali ini, tetap saja paling banyak di beragam rumah, akan selalu ada keduanya.

Kue dengan rasa keju, kastengel (dok.windhu)
Kue dengan rasa keju, kastengel (dok.windhu)

Kue Asal Belanda yang Jadi  Kue Khas Lebaran

Ah ya, terlepas dari pertanyaan yang selalu muncul di benakku setiap lebaran tiba kenapa dua kering yang bukan asli pribumi, yakni kastengel dan nastar, justru selalu jadi sajian kue favorit yang selalu ada di toples-toples kaca atau plastik di lebaran tahun berapapun?

Entahlah, siapa yang mempopulerkannya sebagai sajian lebaran dan kenapa juga memang nyaris di setiap rumah, termasuk rumah saya juga seakan nggak lengkap tanpa kedua kering tersebut?  Kue-kue kering yang selalu menjadi andalan dan terus masuk dalam top five kue kering Idul Fitri.

Dari yang kubaca tentang asal-usul kue kastengel di Kompas.com, kue kering asalnya dari negeri  kincir angin Belanda. Di negara asalnya, kue kering ini bernama kaasstengels, dari kata kaas yang berarti keju dan stengels yang berarti batangan. 

Uniknya, kastengel bukanlah sajian kue kering khas hari raya di Belanda. Justru kastengel pernah digunakan barter sebagai pengganti mata uang di kota Krabbedijke karena  komposisi keju mahal pada kue yang bikin bergengsi.

Setali dengan Kastengel, kue Nastar juga berasal dari Belanda. Masih menurut Kompas.com, nama nastar merupakan gabungan dari bahasa Belanda yakni ananas yang berarti nanas dan taartjes atau tart yang berarti kue.

Pie Belanda yang dulunya berukuran loyang besar berisi blueberry, apel, dan strobery kemudaian berubah isi menjadi nanas. Selain itu, bentuknya pun menjadi lebih kecil-kecil.

Nastar dan Kasetengel Tak Harus Dibuat Sendiri

Balik lagi, terlepas dari apapun sejarah asal usul kue-kue kering khas lebaran yang bukan asli Indonesia ini, setiap lebaran akan tiba, nastar dan kastengel tetap akan hadir sebagai sajian kue kering favorit di lebaran. Akulturasi yang begitu kuat dari negeri penjajah ke negara jajahannya pun terjadi pada kue-kue kering.

Saat ini, bentuk nastar dan kastengel  semakin beragam. Untuk nastar tak mesti selalu bundar dengan tangkai  cengkeh di atasnya, ada yang dibentuk bulan sabit. Untuk kastengel, juga tak selalu berbentuk panjang tipis dengan serutan keju di atasnya. Ada yang cuma diberi potongan tipis keju di atasnya.

Pastinya sih, jika dapat bingkisan hari raya, umumnya dua kue kering ini biasanya juga selalu ada. Siapapun yang membuatnya. Bedanya hanya pada ukuran toples kaca atau toples plastik yang digunakan. Sekarang ukurannya lebih mini, entah biar langsung segera habis, harga kue sekarang lebih mahal, atau dari bahan-bahannya yang saat ini juga sudah merangkak naik tahun demi tahun lebaran.

Kastengel dan Nastar (dok.rwindhu)
Kastengel dan Nastar (dok.rwindhu)

Kenangan pada Nastar dan Kastengel

Nah ngomongin bahan pembuat kue kering andalan dan khas lebaran nastar dan kastengel, saya paling suka. Secara garis besar sih, bahan dasarnya sama saja, yakni tepung terigu, mentega, dan telur. Bedanya terletak pada pencampurnya, kalau kastengel adalah keju, sedangkan kalau nastar pada isian nanas.

Kenangan saat membuat kue-kue kering itu yang menjadi pengalaman berharga, terutama saat kecil dulu. Bermain dengan bahan-bahan kue di saat kecil terasa menyenangkan. Apalagi, jika ramai-ramai dengan kakak dan adik walaupun jatuhnya adalah main tepung dan membuat berantakan dapur.

Membuat sendiri kue-kue kering andalan lebaran ini, sekarang tak selalu saya lakukan. Namun sebagai suguhan, tetap saja kastengel dan nastar bisa selalu hadir. Bisa membeli dari merek pembuat kue yang sudah  terkenal agar rasanya tetap enak atau saya mendapatkannya dari bingkisan lebaran.

Kue kering kastengel dan nastar akan enjadi pengisi toples hari raya di meja ruang tamu dan menemani kue-kue kaleng buatan pabrik seperti kue kalengan warna merah dengan gambar ibu dan anak makan kue atau kue kalengan warna biru yang saya suka. Selain juga menemai kue bolu, kue lapis, hingga manisan kolang kaling warna merah yang ada.

Nggak ada kastengel dan nastar yang selalu masuk jajaran lima besar kue andalan lebaran di Indonesia, lebaran memang tidak akan lengkap di rumah. Sudah dipastikan, Kastengel dan Nastar, tetap jadi sajian kue favorit di lebaran yang berbeda.

Oh ya, selamat Idul Fitri kepada semua yang merayakannya, baik yang memilih pada hari Jumat atau hari Sabtu di ramadan 2023 ini. Mohon maaf lahr dan batin. Nanti buat yang  mampir ke rumah, bolehlah mencoba kue kastengel atau kue nastar, dengan catatan selagi masih ada.

----Jakarta, dhu210423---

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun