Kemegahan Gereja Katedral di Seberang Masjid Istiqlal
Dari Masjid Istiqlal, bangunan Gereja Katedral terlihat megah. Hanya dengan menyeberang jalan, sudah mencapai gereja Katolik pertama di Batavia yang akan keindahan dan sejarah. Dua pemandu gereja, yakni Gref dan Lili mendampingi.
*Gereja Katedral memiliki nama resmi yaitu Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming. Katedral sekarang bukan lokasi awal. Apalagi saat itu, agama ini sempat ditentang Belanda. Sempat dibangun di Senen hingga terjadi kebakaran hebat di sekitar gereja. Sebuah lokasi baru akhirnya diberikan, yakni tempat Katedral saat ini.
Hal yang menarik dari Gereja Katedral Jakarta adalah nuansa toleransinya yang kuat. Lambang Garuda Pancasila warna emas berada di dekat pintu masuk gedung gereja. Selain itu, ada patung Bunda Maria Segala Suku sebagai pelambang  kebhinekaan Nusantara. Semua bangunan di Katedral yang sudah merupakan cagar budaya ini masih utuh meski usianya lebih dari seabad. Kaca patri serta lukisan keramik Jalan Salib  di dinding kiri dan dinding kanan gereja, masih asli dari dulu. Orgel berusia satu abad juga masih ada meski tidak digunakan lagi.
Greg dan Lili  menjelaskan banyak sejarah terkait Gereja Katedral, antara lain sebuah buku catatan pembaptisan dan perkawinan umat Katolik di Batavia berasal dari awal abad ke XIX, yang diletakkan di dalam kotak kaca. Ada tempat air suci juga. Penjelasan mengenai kardinal dan lainnya terkait Museum Katedral.
Destinasi Wisata Religi Kebanggaan IndonesiaÂ
Hari semakin sore Kamis itu. Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral hingga saat ini menjadi detinasi wisata religi di Jakarta, dan di Indonesia. Kedua bangunan dari dua agama berbeda berdampingan  harmonis. Sebuah kunjungan satu hari ramadan di dua tempat ibadah beda agama, yang memperkaya wawasan dan semakin menguatkan toleransi.Sebentar lagi buka puasa. Dari Gereja Katedral, sebagian kemudian kembali menuju Masjid Istiqlal untuk bersiap berbuka puasa dan shalat Maghrib. Â
---Jakarta,dhu150423---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H